Ada something yang tidak diketahui.
-MIVI-
Siang ini begitu panas setelah tadi malam diguyur hujan. Sisa-sisa hujan semalam masih ada meski matahari sudah bersinar begitu terangnya.
Rumah tampak sepi dikarenakan orang tuanya sedang pergi menyisakan dirinya, Jenny, dan Mbak Nik yang masih sibuk dengan membersihkan rumah.
Sedari pagi, Via hanya duduk di depan televisi yang sengaja dinyalakan. Hari ini dia absen ke apartemen Mike. Laki-laki itu masih saja enggan untuk pulang atau sekadar menengok keadaan maminya.
Cemilan satu toples sudah dia habiskan sendiri. Di atas meja ada laptop yang menyala menampilkan sebuah adegan yang sedang di-pause. Bukannya menyimak televisi yang sedang membawakan berita tentang demo, matanya malah fokus pada ponselnya.
"Lo enggak ada acara apa gitu?" tanya Jenny yang baru datang. Dia duduk di samping Via mengganti siaran.
"Enggak, lagi males ke tempat Mike. Udah ada Mika juga."
"Gue mau pergi sama Doi."
Via malas menanggapinya. Tidak ada yang tanya dan tidak penting baginya. Mau pergi, mau salto, atau mau apa terserah. Dia hanya ingin bersantai sejenak. Panas di luar membuatnya malas bergerak.
"Gue dikasih tahu sama Brian katanya Mike ketemuan sama Mbak Mantan."
Perkataan itu berhasil mengalihkan atensi Via menjadi menatap sepenuhnya ke arah Jenny. Soal hal itu Via malah tidak tahu. Dia hanya tahu kalau Mike sudah membereskan semuanya. Ternyata maksud membereskan semuanya itu adalah bertemu dengan sang Mantan.
"Dia enggak ada bilang sama gue. Kok bikin kesel, ya waktu tahu dari orang lain?"
"Mike enggak mau lo banyak pikiran, maybe." Jenny mengangkat bahu acuh.
"Jangan ngambil kesimpulan sendiri. Tanya aja sama yang bersangkutan," peringat Jenny yang sudah hapal dengan sifat perempuan. Padahal dia juga perempuan.
"Gampang, nanti abis beli buku, gue mampir ke tempat Mike."
"Katanya enggak ada acara." Heran Jenny.
"Iya emang enggak ada. Gue pergi juga sendiri, lagi pengen sendiri aja."
Jenny mengangguk mengiakan. Dia sedang menunggu Brian yang katanya akan datang sebentar lagi. Menunggu itu memang tidak sedap.
Via bangkit meninggalkan Jenny. Sebelumnya, dia memberikan toples ke pangkuan saudaranya itu dan membiarkan laptop-nya di sana. Nanti saja saat sudah pulang atau mungkin nanti mamanya akan membereskannya.
Kaki yang dibalut sandal berbulu itu menaikki tangga menuju kamar. Masuk ke sana matanya langsung menatap lemari pakaian. Dia akan berganti baju dan langsung pergi ke tempat tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Teen FictionDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...