Gue bukan lo dan lo bukan gue. Cukup tahu nama saja dan urusi hidup masing-masing.
-MIVI-
Gara-gara pertandingan futsal beberapa hari lalu membuat Rio yang awalnya tidak ikut kumpul dengan Mike menjadi ikut. Bahkan laki-laki itu ikut duduk dan makan dengan mereka.
Kantin yang ramai membuat suasana menjadi tambah panas. Di tambah sedari tadi Mika tidak bisa diam. Mengumpat berkali-kali karena tadi dia tidak sengaja melihat Dani berjalan berdua dengan Gladis. Hatinya sudah terbakar api cemburu, cuaca panas siang hari seakan mendukung untuk mulut Mika yang mengumpat terus.
Beberapa hari ini Gladis tidak menggangu Mike. Entah karena alasan apa mereka juga tidak tahu. Mike selaku orang yang sering diganggu tidak membuka suara. Katanya malas kalau membahas perempuan itu. Hawanya ingin emosi.
"Makanan gue jangan main embat aja dong!" Via menggeplak tangan Mike yang dengan seenaknya merebut sendok.
Tanpa rasa bersalah Mike memakan mi ayam milik Via yang masih ada setengah. Dia malas kalau harus ikut berdesakan dengan mahasiswa lain. Tadi sebelum ke sini dia sudah menyarankan untuk ke warung Mak Tum saja. Tapi dasarnya perempuan itu sulit untuk dibantah akhirnya mereka para lelaki hanya mengangguk dan menurut.
Sebenarnya bisa saja mereka--Mike, Brian, David, dan Rio--langsung pergi tanpa menggubris omongan Via yang sudah mengompori Mika dan Jenny. Tapi apalah daya saat mereka ditarik paksa dan berakhirlah di sini.
"Vid, kapan-kapan ajak dong Etlan ke sini. Lama banget gue enggak liat anak rusuh lo," Brian berkata sambil mencomot gorengan milik Jenny.
"Heran, deh gue. Emang kalian para cowok enggak modal apa, ya? Tadi Mike sekarang Brian," kata Mika yang duduk di sebelah kanan Mike.
"Ngiri bilang, Bos!" Brian mencocol gorengan dengan sambal di depannya.
"Kalau gue bawa ke sini gimana mau ikut kelas?" tanya David yang sedang memakan batagor.
"Lo main aja ke rumah, rusuh kalau gue bawa ke sini. Di rumah aja banyak banget tingkahnya," kata David melanjutkan.
"Gue setuju sama lo, Ipar. Lagian itu bocah kalau disuruh diem pasti enggak bisa."
"Gimana mau diem kalau lo ganggu terus," timpal Jenny pada Via. Tidak heran dia kalau Etlan banyak tingkah saat bersama Via. Saudara tirinya itu yang jahilnya minta ampun.
Mike menyandarkan kepalanya di pundak Via. Dia memainkan ponselnya tetapi telinganya masih menyimak dengan jelas obrolan teman-temannya.
"Gue cuma liat sekilas anak lo. Abis itu gue langsung anter Keyla balik, boleh tuh main ke rumah lo," ucap Rio yang duduk di sebelah David.
Mika tiba-tiba saja menggebrak meja membuat semua orang di sana kaget. Sampai-sampai Mike langsung menegakkan kepala, akibatnya Via mengadu kesakitan saat kepala itu bertabrakan dengan rahangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Teen FictionDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...