Buktikan semua yang kamu ucapkan. Jangan hanya berakhir di mulut tanpa pembuktian.
-MIVI-
Pagi hari ini rumah Via ramai karena kedatangan keluarga David. Kebetulan hari ini tidak ada jam kuliah. Dosen mata kuliah sedang ada kegiatan di luar hingga dengan terpaksa kelas kosong. Hal itu cukup membuat Via senang, dia bisa bersantai sejenak.
Kini Via tengah berkutat dengan bermacam-macam skincare yang beberapa waktu lalu dia beli bersama Mike dan Mika. Ralat, dibelikan Mike. Sambil bersenandung riang tangannya mengolesi wajahnya dengan krim yang entah apa namanya. Pintu kamar sengaja dia buka sedikit agar Etlan yang biasanya main masuk mudah untuk membukanya.
Benar saja, tak beberapa lama bocah batita itu berjalan dengan bokongnya yang bergoyang ke kanan dan kiri. Tangan kanannya membawa botol yogurt yang sudah dibuka. Di sekitar mulutnya ada sisa yogurt yang masih menempel.
"Ate agi apa?" Etlan mendekat dan berdiri di samping tempat duduk Via. Sesekali dia meminum yogurt yang dibawanya tadi.
"Bikin wajah glow up." Via asal ceplos menjawab Etlan.
"Sini, Dek," pinta Via sambil mengambil tisu yang ada di depannya.
Dengan telaten dia mengelap bibir Etlan. Kalian mungkin bertanya-tanya kenapa mereka berdua tidak bertengkar seperti biasanya, itu karena Via sudah mendapat wejangan dari Rose jauh-jauh hari. Mamanya khawatir kalau Etlan tidak mau datang lagi ke rumahnya karena takut dan kesal karena Via.
Ponsel Via yang berada di atas kasur bergetar. Dia menoleh dan tangannya membuang tisu bekas tadi ke tempat sampah dekat meja rias.
"Ambilin hape Ate dong. Itu di atas kasur."
Etlan menyerahkan botol yogurt yang tinggal seperempat pada Via. Dia berlari kecil dan menaikki tempat tidur dengan sudah payah. Setelah mendapatkan apa yang diminta Via, Etlan segera turun dan menyerahkan benda itu.
"Dek, dipanggil Mama tuh. Katanya Etlan belum makan, kan?" tiba-tiba Jenny melongok memperlihatkan kepalanya.
Tangannya terulur membawa Etlan untuk turun ke bawah meninggalkan Via yang sedang membaca pesan dari Mika.
Plastik Mika 🐒
Gue mau otwh ke rumah lo. Gue denger Etlan dateng ke situ.
Sekalian mumpung Mike juga mau ke situ. Sekalian nebeng maksudnya hehe.
Via memilih tidak membalas pesan itu. Dia mencopot handuk yang masih membelit rambut basahnya. Karena malas mengeringkannya dia memilih langsung menyisir rambutnya dan segera turun. Tak lupa dia membawa ponsel serta laptop. Siapa tahu nanti tiba-tiba ingin menonton drama Korea atau menyicil tugas. Tapi sepertinya opsi kedua tidak berlaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Teen FictionDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...