19. Not Perfect Day

572 58 8
                                    

Lagu lama yang cocok buat part ini.

🎵Jangan kau bohong - Fatin.

Bukannya aku memandang fisik tapi aku tidak bisa kalau dibohongi.

-MIVI-

Mata kuliah saat ini begitu membosankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata kuliah saat ini begitu membosankan. Sudah beberapa kali Via menguap dengan tangan kanan yang menyangga kepalanya. Dosennya kali ini begitu lamban mejelaskan materi. Sepertinya juga tidak memperhatikan mahasiswanya. Buktinya Via saat ini bisa memakan keripik kentang dengan santainya tanpa takut akan ketahuan.

Mika yang berada di sampingnya memakan permen karet. Sesekali dia membuat gelembung dan memecahkannya menimbulkan bunyi yang cukup keras. Tapi lihat saja dosennya itu, tetap berbicara panjang lebar sambil menunjuk-nunjuk layar.

Mata Via menatap Mike yang berada di barisan depannya dengan jengah. Laki-laki itu juga sesekali menatapnya hingga mata mereka bertemu. Saat itulah Via menatap Mike dengan sinis.

Lengannya disenggol dari samping. Mika menatapnya penuh tanya.

"Lo lagi marahan sama Anak Setan?"

Via berdecak dan menegakkan tubuhnya. Dia mengambil permen karet yang berada di atas meja milik Mika.

"Menurut lo?" tanya balik Via sambil memasukkan permen karet ke mulutnya.

"Dari sikap lo, gue rasa emang lagi marahan."

Via tidak menggubris perkataan Mika. Dia juga sedikit kesal dengan temannya itu. Pokoknya dia kesal dengan teman-temannya yang sudah tahu tentang Mike dan Gladis. Tentang perjodohan mereka.

Tinggal sepuluh menit lagi hingga kelas usai. Dirinya benar-benar sudah tidak sabar untuk segera keluar dari kelas. Ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk.

Ibran

Keluar jam berapa?

Via

Bentar lagi. Kurang sepuluh menit.

Tepat saat jarum jam menunjukkan pukul 11, kelas usai. Dosen di depan menutup kelas dan langsung keluar tanpa menunggu mahasiswanya. Via juga segera membereskan barang-barangnya. Terlihat terburu-buru.

"Buru-buru amat, Pok?" tanya Mika mengamati tingkah Via.

Mika mendengus saat pertanyaannya tidak dijawab. Kenapa sekarang Via jadi seakan marah padanya? Perasaan dirinya tidak ada salah dengan perempuan itu.

Mike menghampiri Via di mejanya. Dia berdiri di samping meja menunggu Via yang sedang berkemas.

"Mana kunci motornya?" tangan Mike terulur meminta kunci pada Via.

M I V I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang