Lagu di atas cocok buat part ini. Bagus huhuhu. Btw, part ini banyak, ya. Lebih dari 1k kata.
🎶 Perfect Two - Auburn
Ini bukan akhir melainkan awal. Awal dari kebahagiaan atau bencana?
-MIVI-
Setelah dua hari lamanya mereka camping, kini hari ini adalah hari terakhir mereka. Besok mereka sudah harus berkemas dan kembali pulang. Tidak, sebenarnya mereka tidak benar-benar pulang. Ada agenda lain yang akan mereka lakukan. Apalagi kalau bukan jalan-jalan mengelilingi kota yang dijuluki sebagai kota Pelajar ini. Sudah jauh-jauh sampai di sini masa tidak berjalan-jalan sama sekali.
Selama dua hari itu pula Gladis sangat gencar mendekati Mike. Berbagai cara dia lakukan agar laki-laki itu mau meliriknya kembali, seperti beberapa tahun lalu. Tak hanya Mike yang jengah, melainkan juga beberapa anak futsal.
Seperti, seharusnya Mike menghabiskan waktu bersama mereka karena ini memang acara anak futsal tapi hal itu malah kacau saat tiba-tiba Gladis datang menghampiri Mike. Memang benar-benar perempuan itu tidak tahu sikon dan kondisi. Beberapa teman Mike juga secara terang-terangan menatap Gladis tidak suka. Malah kerap kali ada yang bicara kalau mereka setuju jika Mike berpacaran dengan Via, bukan dengan Gladis. Hal itu pula yang menambah rasa benci Gladis pada Via.
Nanti malam akan ada pesta api unggun. Bukan api unggun yang besar, hanya kecil untuk menghangatkan tubuh. Sebenarnya juga setiap malam begitu tapi malam ini semua wajib berkumpul. Selain berkumpul, katanya nanti akan ada pertunjukan istimewa dari Brian dan Mike. Tidak tahu akan ada apa.
Biasanya hanya beberapa orang yang ikut mengelilingi api itu, kaum perempuan sesekali ikut tapi hanya sebentar. Selanjutnya mereka akan kembali masuk ke tenda bergosip ria dan memakan cemilan yang sengaja dibawa. Tentu saja tanpa adanya Gladis. Entah kemana perempuan itu.
Dua hari itu pula Mike malah lebih sering berada di tenda Via dan Mika. Kalau laki-laki itu datang, Mika lebih memilih untuk pergi ke tenda sebelah. Via jadi merasa sebal.
Seperti saat ini, Mike sudah ada di dalam tenda dan berbaring dengan ponsel di tangannya. Mika yang tadi akan pergi sudah terlebih dulu dicegah oleh Via. Dia melotot tajam dan dibalas dengan cengiran oleh Mika.
"Ngapain, sih lo tiap hari ke sini? Udah punya tenda sendiri-sendiri juga."
"Lo lagi kabur dari Cabe, ya?" tebak Mika yang langsung diberi anggukan kepala.
"Kalau gue di sini dia enggak bakal ngikutin. Emosi gue kalau liat muka dia."
"Emosi, emosi gitu juga dulu dia pacar lo. Enggak inget dulu yang pernah lo manis-manisin?" sindir Via yang tidak bermaksud apa-apa tetapi malah mereka salah paham.
"Ekehm, ada yang cembukor gengsi, nih." Mika menggoda Via yang sudah membekalkan mata.
"Tenang aja, gue udah enggak suka sama dia kok. Cinta gue cuma buat Via seorang."
KAMU SEDANG MEMBACA
M I V I
Novela JuvenilDON'T COPY MY STORY "Kok lo udah kayak orang cemburu aja. Jangan-jangan lo ada rasa sama gue? Kalau iya, langsung belok kanan aja!" kata Mike sedikit keras. Dahi Via mengernyit bingung, "Belok kanan? Kemana?" "Ke KUA dong. Kalau belok kiri lurus wae...