Cinta Yang Memilih [END]

08. Wedding

Happy reading readers.

Adegan 17++ jika tak mau dosa silahkan out dari cerita ini!

•••

Mana ceritanya?

Nungguin yah wkwk:v

Ini dia ceritanya:*)

Avneet dan Sidd sudah resmi menjadi suami-istri beberapa jam yang lalu disalah satu kuil. Pernikahan mereka tidak dihadari oleh banyak orang hanya rekan kerja Sidd saja bahkan Avneet tak mengundang kedua teman nya itu. Keluarga Sidd sepakat untuk tidak memberitahu soal pernikahan Sidd dan Avneet kepada Lucky.

Karena jika mereka memberitahunya sudah pasti Lucky tidak bisa menerima itu semua dan menggagalkan nya lagi pula mereka tak ingin menganggu acara bulan madu Lucky dan Arishfa.

Entah lah Avneet harus merasa senang dihari pernikahan nya atau malah sebaliknya ia merasa sedih. Ia menikah dengan pria yang tidak dicintainya bahkan laki laki yang sudah menjadi suami sah nya itu memiliki kekasih.

Gaun pernikahan Avneet.

•••

Avneet sudah selesai membersihkan diri dan berganti dengan piyama tidurnya, matanya menerawang membayangkan takdir yang begitu rumit.

Dia dan Lucky yang akan menikah lalu tiba tiba kejadian buruk datang dan membuat Avneet harus melepaskan semuanya, lalu kini takdir kembali mempermainkan dirinya. Dengan membuat Avneet menikah dengan Sidd yang merupakan kakak dari mantan pacarnya itu, Avneet tersenyum kecut memikirkan takdir hidupnya yang lucu.

Tiba tiba Sidd masuk dan mulai membersihkan dirinya. Tak lama Sidd keluar dengan menggunakan kaos putih polos dan celana pendeknya. Avneet menelan ludahnya susah payah dia sangat gugup dan canggung malam ini.

Sidd tiba tiba mendorong tubuh Avneet dan menindihnya, tangannya bergerak membelai lembut pipi Avneet.

"Sidd apa yang kamu lakukan?" Tanya Avneet dengan bibir bergetar karna takut.

Sidd hanya tersenyum miring dan semakin mendekatkan tubuhnya pada Avneet yang saat ini berada dibawahnya.

"Tentu melakukan tugasku sebagai suami, meminta hakku pada istriku" Bisik Sidd ditelinga Avneet membuatnya menegang.

Avneet mulai ketakutan dengan perlakuan Sidd, dia sadar saat ini ia sudah sah menjadi istri Sidd dan melayani suami sudah menjadi kewajibannya. Hanya saja dirinya sangat tidak siap dengan semua ini, Avneet memejamkan matanya takut.

"Kenapa? kamu kecewa karna bukan adikku yang menyentuhmu?" Kata Sidd tajam membuat Avneet membuka matanya kembali dan menggelengkan kepalanya cepat.

"Ahh...Sidd jangan"

Tapi ucapan Avneet tidak akan Sidd hiraukan, tangannya terus bergerilya menjelajahi setiap lekuk tubuh gadis dibawahnya itu yang seharusnya menjadi istri adiknya tapi malah menjadi istrinya sendiri.

Sidd membelai paha Avneet lembut membuat gadis itu menggelinjang menahan sensasi aneh dari setiap sentuhan Sidd ditubuhnya. Sekuat tenaga dia menggigit bibir bawahnya agar menahan desahannya itu agar tidak keluar.

"Kamu memang sekarang sudah berstatus menjadi istriku tapi itu hanya cover semata saja, yang sebenarnya kamu hanya akan aku jadikan jalang pribadi pemuas nafsuku dan penghangat ranjangku" Kata Sidd tersenyum miring.

Sidd mulai membuka paksa piyama yang dikenakan Avneet. Avneet sudah menitikkan air mata karna sakit hati oleh hinaan dan perlakuan Sidd.

"Sidd hiks..aku mohon jangan seperti ini" Pinta Avneet lembut.

Sidd diam sejenak memandangi lekuk tubuh istrinya dengan kulit putih bersih dan mulusnya. Kini Avneet hanya mengenakan bra berwarna hitam dan celana dalam yang senada, membuat Sidd yang melihatnya sudah membuat junior Sidd tegang dan air liurnya hampir saja menetes.

Sidd dan Jannat memang berpacaran hampir satu tahun dan Jannat selalu saja memakai baju seksi namun entah mengapa Sidd tidak berniat untuk menyentuhnya, tak terkecuali hanya ciuman bibir.

Tapi saat pertama kali melihat Avneet dengan posisi ini, dia langsung bergairah dan ingin melakukan lebih pada wanita ini.

"Avneet, lakukan kewajiban mu, puaskan aku malam ini" Bisik Sidd parau karna sudah dipenuhi gairah.

Sidd memandang bibir tipis Avneet yang berwarna pink alami, ia dengan cepat langsung menyambarnya dan melumatnya liar.

Sebagian dari part ini sudah aku hapus