36. Suami manja

2.6K 66 5
                                    

Saat sampai dirumah terlihat Lucky sedang duduk diruang keluarga sembari memainkan ponsel nya.

"Ekhem" Avneet berdehem membuat Lucky menatap kearah kedua nya.

Dilihat nya Avneet sedang mendorong kursi roda yang Sidd kenakan. Lucky melihat kakak nya seperti itu memberikan senyuman mengejek.

"Giliran susah aja cari nya Avneet tapi kalau sehat sama wanita lain. Kemana kekasih mu yang sangat kau cinta itu kak?" Tanya Lucky membuat Sidd mengepalkan kedua tangan nya disamping baju nya.

"Lucky jaga mulut mu" Kata Avneet menatap tajam Lucky.

"Kenapa Avneet? Kakak ku ini cuma akan menyusahkan dirimu saja?" Kata Lucky.

"Tinggalkan dia, kembali lah padaku lalu kita akan menikah" Kata Lucky membuat Avneet spontan menampar nya.

PLAK

Avneet tak habis pikir dengan yang diucapkan oleh Lucky, tidak kah dengan Lucky bilang seperti itu akan menyinggung perasaan banyak orang?

"Lucky kau!" Kata Avneet meninggikan nada bicara.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan Sidd apalagi sekarang dalam keadaan seperti ini aku akan merawat nya sampai sembuh" Kata Avneet.

"Buat apa Avneet? Dia sudah sering kali menyakiti perasaan mu untuk apa kau masih mau merawat nya suruh saja kekasih nya itu yang merawat nya" Kata Lucky.

"Karena aku adalah istrinya sudah sepantas nya aku merawat suami ku yang sedang sakit karena itu kewajiban ku" Kata Avneet.

Sidd hanya diam ucapan Lucky memang benar. Selama tiga bulan mereka menikah Sidd selalu saja menyakiti perasaan Avneet dengan masih memiliki hubungan bersama dengan Jannat. Tapi ada rasa senang didalam hati nya ketika mendengar jawaban dari Avneet.

"Lucky sebenarnya ada apa dengan mu?" Kata Avneet.

"Aku seperti tak mengenal Lucky lagi, Lucky yang ku kenal dulu sangat lah baik hati, tidak egois tapi sekarang kamu sudah berubah. Kamu bukan lagi Lucky yang aku kenal" Kata Avneet.

"Tidak Avneet aku masih sama. Aku masih Lucky yang dulu yang kamu kenal" Kata Lucky menggeleng dengan lirih.

"Tidak! Jika Lucky yang aku kenal dia tak akan mengatakan hal seperti tadi. Lucky yang aku kenal sangat menyayangi kakak nya bukan malah seperti tadi" Kata Avneet.

Tanpa mendengar jawaban dari Lucky, Avneet membawa Sidd menuju kamar mereka.

"Avneet" Panggil Lucky tapi Avneet tak membalikkan badan nya.

"ARGH!"

"Kenapa sekarang aku dan Avneet semakin jauh saja!"

Avneet menutup pintu kamar mereka lalu dengan hati hati memindahkan Sidd dari kursi roda ke atas ranjang.

"Sidd kamu gk usah dengerin ucapan Lucky tadi yah aku yakin secepatnya kamu akan sembuh dan bisa berjalan lagi hm?" Avneet menggenggam tangan Sidd lembut.

"Yang Lucky katakan memang benar Avneet aku sudah banyak menyakiti perasaan mu" Kata Sidd lirih dan menatap mata Avneet lekat.

"Sst sudah yah jangan bicarakan soal itu dulu lebih baik kita fokus sama kesembuhan kamu" Kata Avneet tersenyum.

Sidd menggenggam kedua tangan Avneet dan menatap nya penuh penyesalan. Kenapa baru sekarang tuhan membuka mata dan hati nya padahal sudah ada sosok wanita yang baik hati selama tiga bulan ini dan sudah sah pula. Kenapa Sidd malah menyia-nyiakan berlian dan memilih sebuah kerikil? Sidd sangat beruntung karena Avneet lah yang menjadi istri nya coba saja kalau Jannat bagaimana nasib nya nanti?

Cinta Yang Memilih [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang