Avneet sudah kembali bekerja seperti biasanya lagi. Kedua teman nya masih belum tau jika sekarang dirinya sudah menikah dan suaminya adalah calon mantan kakak iparnya sendiri.
"Eh kok pak Lucky belum kembali juga yah dari bulan madunya?" Tanya Krupa seketika membuat Avneet berhenti dengan pekerjaan nya. Krupa teman satunya ini memang suka sekali bergosip.
"Ya mungkin saja pak Lucky sedang menikmati bulan madunya dengan istrinya namanya pengantin baru. Pasti lagi enak enak nya grepe grepe" Kata Riyaz terpekik.
Krupa menginjak kaki Riyaz pelan lalu mengarahkan matanya pada Avneet yang hanya diam saja. Riyaz yang paham pun merasa bersalah.
"Eh Avneet maaf aku tak bermaksud membuat mu merasa cemburu" Kata Riyaz merasa bersalah. Avneet menatap Riyaz lalu tersenyum tipis.
"Tidak kok aku baik baik dan siapa juga yang cemburu? Mereka berhak melakukan itu dan aku juga sudah melupakan Lucky" Kata Avneet.
"Uhh syukurlah kalau begitu" Riyaz bernapas lega setidaknya tidak membuat Avneet merasa sedih.
"Menurut kalian pak Lucky mencintai istrinya apa tidak?" Tanya Krupa tiba tiba.
"Kalau menurut ku sih iya buktinya sampai sekarang belum pulang juga dari bulan madunya pasti masih betah berduaan sama istrinya" Kata Riyaz.
"Ah masa sih? Kok aku tidak yakin yah?" Kata Krupa menggeleng pelan.
"Apa yang membuat mu tidak yakin? Aku lihat di ig istrinya pak Lucky sangat cantik dan sepertinya baik. Jadi kenapa pak Lucky tidak akan mencintainya? Lagi pula istrinya sedang mengandung anak nya?" Kata Riyaz.
"Entahlah aku merasa kurang yakin aja kalau pak Lucky sudah mulai mencintai istrinya itu" kata krupa.
"Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini krupa termasuk soal hati dan cinta. Hati seseorang bisa saja berubah rubah dan mungkin saja perkataan Riyaz benar kalau Lucky sudah mulai mencintai istrinya itu" Kata Avneet.
"Apa kau tidak merasa sakit hati Avneet?" Tanya Krupa.
"Tidak? Aku malah akan merasa senang jika benar Lucky sudah mencintai istrinya itu artinya mereka bisa hidup bahagia dengan calon anak nya" Avneet tersenyum tipis.
"Aku salut pada kebaikan dan juga hati mu Avneet" Kata Riyaz memeluk Avneet.
-000-
Sementara itu dikantor Sidd nampak sangat serius dengan pekerjaan nya."Sayang.." Sidd mendongkak dan mendapati kekasihnya sudah berada diruangan nya. Jannat tersenyum dan berjalan kearah kekasihnya itu.
"Heh sayang serius sekali" Jannat menyandarkan kepalanya pada bahu kiri Sidd. Sidd mengendus kesal karena pekerjaan nya diganggu. Sidd adalah orang yang tidak suka diganggu saat bekerja.
"Kamu ngapain datang ke kantor? Sudah ku bilang bukan jangan pernah datang kemari!" Kata Sidd.
"Memang nya kenapa? Aku kekasih mu jadi aku berhak datang ke kantor ini sesuka hati ku" Kata Jannat dengan suara manjanya.
"Ya tapi kau tau kan kalau aku sama sekali tidak suka diganggu saat bekerja dan kau sudah menganggu waktu ku dengan datang kesini" Kata Sidd tajam.
Jannat yang mendapati tatapan tajam kekasihnya itu tiba tiba nyalinya menciut takut. Selama mereka pacaran Sidd memang tak pernah mengenalkan Jannat pada publik jadi banyak yang tidak tau ia memiliki kekasih tapi yang orang lain tau kalau dirinya sudah menikah.
"Jika tidak ada yang penting pulang lah aku masih banyak pekerjaan!" Kata Sidd berubah menjadi dingin. Sudah dibilang kan dia tidak suka diganggu saat bekerja.
![](https://img.wattpad.com/cover/233010285-288-k653784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Memilih [END]
Fiksi Remaja"Kenapa kau malah menjadi kakak ipar ku? Bukan nya menjadi istri ku?" tanya Lucky. "Takdir." kata Avneet singkat. Rank📝 #1 Siddharth Nigam #1 Avneet Kaur #1 Siddneet #14 penyesalan #181 gairah #223 sedih #255 pernikahan #273 hurt #273 dewasa W...