Sidd memasuki lobby kantor nya dengan tersenyum didalam hati nya sejak dirumah tadi dirinya tak sabar untuk datang ke kantor mungkin karena akan melihat istri nya. Tidak melihat Avneet satu malam saja sudah membuat Sidd merasa ada yang hilang didalam hati nya entah lah dirinya sendiri bingung.
Namun saat mata Sidd melihat kearah meja kerja Avneet disitu dirinya tau bahwa meja itu kosong lalu ia melirik jam ditangan nya sudah menujukkan masuk kantor lalu dimana istri nya itu kenapa belum terlihat juga.
"Aditi"
"Iya pak?" Aditi menjawab dengan sopan.
"Kau tau kenapa Avneet belum juga datang?" Tanya Sidd yang menetralkan wajah nya agar terlihat seperti biasanya dingin.
"Nona Avneet meminta izin untuk tidak masuk kantor dulu pak karena harus merawat ibu nya yang sedang sakit" Kata Aditi membuat Sidd menahan kesal nya.
"Baiklah" Sidd masuk kedalam ruangan nya dan menutup pintu nya dengan sangat keras.
Bruk
"Astaga untung saja pintu nya tidak rusak" Kata Aditi kaget sembari mengelus dadanya.
Sementara didalam ruangan Sidd laki laki itu terus saja menggerut kesal pada istrinya itu.
"Sialan berani sekali dia tidak meminta izin ku dulu" Kata Sidd mengepalkan kedua tangan nya.
"Apa dia sengaja mengambil libur untuk menghindariku?" Kata Sidd monolog.
"Kita lihat saja setelah tiga hari nanti" Sidd tersenyum seringai.
-000-
Sementara diapartemen Avneet dengan telaten mengurus ibu nya yang sedang sakit. Kemarin sudah diperiksa dan mengatakan bahwa Ibu Vidya hanya deman saja, Ibu Vidya mengatakan bahwa Avneet harus pulang kerumah nya namun Avneet dengan cepat menolak nya dia bilang akan disini selama dua minggu sampai ibu nya benar benar sembuh. Padahal sakit demam saja tidak sampai dua minggu kan? Itu hanya lah akal akalan Avneet saja agar bisa menghindari suami nya.
"Ibu aku sudah buatkan bubur dimakan dulu yah" Kata Avneet duduk disamping Ibu Vidya.
"Terima kasih nak" Avneet menyuapi ibu nya dengan telaten.
"Nak kau tidak bekerja?" Tanya Ibu vidya.
"Tidak aku sudah mengambil cuti sampai ibu sembuh" Kata Avneet menjawab nya.
"Apa pernikahan mu baik baik saja?"
Avneet yang hendak menyuapi Ibu Vidya pun berhenti karena mendengar pertanyaan tiba tiba dari ibu nya apalagi seperti itu dirinya bingung harus menjawab nya apa.
"Nak kenapa diam saja? ibu bertanya padamu?" Ibu Vidya menggoyangkan lengan Avneet.
"Ah-ya ibu pernikahan mu baik baik saja" Kata Avneet tersenyum.
"Kau sedang tidak bertengkar dengan suami mu kan?" Kata Ibu Vidya.
"Tidak bu"
"Lalu kenapa kau memilih untuk menginap disini selama dua minggu? demam ibu besok juga sudah sembuh kau bisa pulang"
"Apa ibu tidak suka jika aku menginap disini?" Kata Avneet dengan wajah yang dibuat seolah olah sedih.
"Bukan begitu nak ibu senang jika kamu akan menginap disini selama dua minggu hanya saja sekarang kamu mempunyai tanggung jawab dirumah mertua mu yaitu suami mu bagaimana bisa kau meninggalkan nya selama itu?" Kata Ibu Vidya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Memilih [END]
أدب المراهقين"Kenapa kau malah menjadi kakak ipar ku? Bukan nya menjadi istri ku?" tanya Lucky. "Takdir." kata Avneet singkat. Rank📝 #1 Siddharth Nigam #1 Avneet Kaur #1 Siddneet #14 penyesalan #181 gairah #223 sedih #255 pernikahan #273 hurt #273 dewasa W...