03. Tidak mungkin

2.6K 73 0
                                    

"Avneet, kami semua minta maaf padamu. Aku tau kalau kalian berdua saling mencintai dan Mom Vibha sangat menyayangi dirimu seperti anaknya sendiri, tapi maaf kami terpaksa harus membatalkan pernikahan kalian!" Kata Sonia seperti petir menyambar disiang bolong.

Avneet mendadak lemas dan tidak bisa berpikir, ada apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa terus berkecamuk dipikirkan gadis itu.

"Tapi kenapa Mah? Apa salah aku sehingga kalian membatalkan pernikahan kami?" Tanya Avneet dengan air mata yang terus saja mengalir.

Vibha memangis histeris dadanya terasa sesak melihat air mata Avneet keluar dengan sendirinya. Sementara Sidd yang berada disamping nya berusaha untuk menenangkan sang ibu.

Vibha berjalan kearah Avneet dan langsung memeluknya erat.

"Tidak sayang, kamu gadis yang sangat baik, hanya saja putra kami yang brengsek. Mom tidak bisa mendidiknya dengan baik sehingga Lucky menjadi seperti ini. Lucky menghamili wanita lain" Perkataan Vibha seperti tamparan keras untuk Avneet.

Bagaimana bisa sosok yang dia banggakan berbuat seperti itu? Lucky saja tak pernah melakukan hal itu padanya atau menyentuhnya lebih. Karena Lucky selalu menjaga dan menghomati wanita tapi sekarang? Lucky malah memiliki anak diluar nikah.

Lucky semakin menangis pilu dan meremas kasar wajahnya. Ia sakit ketika melihat air mata keluar apalagi itu penyebabnya adalah dirinya.

"Lucky katakan apa itu benar?" Tanya Avneet mengigit bibir bawahnya dengan air mata yang terus saja keluar.

"Maafkan aku Avneet, aku tidak sadar saat melakukan itu semua. Itu semua diluar kendali aku, aku mengira kalau itu adalah dirimu makanya aku kelepasan. Tolong maafkan aku j-jangan tinggalkan aku. Aku mohon padamu" Kata Lucky bersujud kepada Avneet sembari memegang erat kedua tangan Avneet.

Jawaban Lucky membuat hati Avneet semakin sakit, dirinya seperti mati rasa saat ini.

Kenapa takdir seburuk ini?
Avneet hanya bisa menangis menahan luka dihatinya. Semua mimpi indah tentang pernikahan nya dan rumah tangga nya bersama dengan Lucky hilang dengan sirna. Seakan ini menjadi mimpi buruk dalam hidupnya masih sangat sulit ia mempercayai ini semua.

"D-dengan s-siapa kamu melakukannya?" Tanya Avneet lirih bahkan saat mengucapkan nya ia begitu sulit.

"D-dengan temanku waktu kuliah" Jawab Lucky lirih. Avneet menarik tangan nya yang digenggam oleh Lucky.

Lucky yang merasa Avneet menarik tangan nya menjadi semakin sakit. Avneet perlahan memundurkan tubuhnya dengan pandangan kosong.

Lucky berdiri berjalan mendekati Avneet.

"Jangan mendekat!" Ucap Avneet dengan satu tangan yang ia berikan didepan sebagai tanda agar Lucky tetap diam ditempatnya.

"Avneet a-ku mohon jangan tinggalkan aku, aku ngaku salah" Kata Lucky memohon.

"A-aku akan pulang" Kata Avneet.

"Biar aku antar" Kata Lucky cepat.

"Tidak! A-aku akan pulang sendiri" Setelah mengatakan itu Avneet berlari keluar dari rumah nigam. Ia tak bisa menahan rasa sakit ini.

Hidupnya ancur? Impian nya hancur? Orang yang dicintainya mengkhianati dirinya.

Lucky yang melihat kepergian gadisnya kembali mengeluarkan air matanya ia segera naik kedalam kamarnya.

"Akh!" Sesampainya dikamar Lucky melempar semua barang yang ada untuk menghilang stressnya saat ini. Sungguh ia tak sengaja melakukan kesalahan itu. Itu semua diluar kendalinya.

Cinta Yang Memilih [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang