55. Berubah

1.3K 41 0
                                    

Please Vote:)

Part ini mungkin akan banyakan Lucky Arishfa yah:*)


Arishfa sedang berusaha untuk menidurkan Ray sedari tadi namun anak berumur empat tahun itu masih saja membuka matanya seperti enggan mau tidur.

"Ray sayang tidur yah" Arishfa monolog menatap putra nya yang sedang menatap dirinya dengan tatapan polos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ray sayang tidur yah" Arishfa monolog menatap putra nya yang sedang menatap dirinya dengan tatapan polos.

"Kenapa sayang nya mommy belum tidur juga hm?" Arishfa mengajak ngobrol pada putra nya.

Ceklek

Lucky masuk kedalam kamar nya dan melihat Arishfa masih berusaha untuk menidurkan putra nya. Lucky segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Sayang nya mommy belum ngantuk juga yah? Tapi kan tadi sudah minum susu" Arishfa kembali mengajak ngobrol pada putra nya.

Drett drett

Arishfa mengambil ponsel nya yang berada diatas meja sebelah tempat tidurnya dan tertera nama kakak nya disana.

"Kakak apa kabar aku kangen" Kalimat yang pertama Arishfa katakan pada Danish-kakak nya adalah kangen.

"Kakak baik kamu sendiri bagaimana kabar nya dek?"

"Aku juga baik kak"

"Kau belum tidur?"

"Belum kak dari tadi aku berusaha untuk menidurkan Ray tapi putra ku itu tidak mau tidur tidur juga"

"Kenapa keponakan kakak belum mau tidur?"

"Aku tidak tau kan mungkin belum mengantuk kali. Ah ada apa kakak menelpon ku?" Tanya Arishfa.

"Oh gk kakak mau kamu besok datang kerumah yah ada yang ingin kakak bicarakan sama kamu"

"Masalah apa kak?"

"Sudah besok kamu datang saja yah jangan lupa membawa putramu ikut juga karena kakak sudah sangat kangen"

"Baiklah kak kalau begitu aku tutup" Arishfa kembali menyimpan ponsel nya.

Lucky keluar dari kamar mandi sembari mengosokkan rambut nya yang basah menggunakan handuk dileher nya.

"Belum tidur?"

Arishfa melihat Lucky yang sedang duduk disofa sembari memangku laptop nya mungkin mau kerja pikirnya.

"Belum dari tadi Ray enggak mau menutup matanya" Arishfa menjawab lalu kembali menatap putra nya itu.

Lucky hanya diam sembari mengerjakan beberapa pekerjaan dilaptop. Jam sudah menujukkan pukul 00.01 pagi Lucky menutup laptop nya dan merenggangkan kepala nya ke kiri dan kanan lalu menatap kearah ranjang, dilihatnya Arishfa sudah tertidur namun tidak dengan putra nya.

Cinta Yang Memilih [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang