Gmn kabar kalian semua? Msh suka sama cerita ini?Kalau ada typo kasih tau aja yah👌
-000-
Hanya ada keheningan dalam sarapan kali ini. Sampai Avneet membuka suara nya.
"Arishfa kamu udah cek kandungan?" Tanya Avneet sembari melirik perut Arishfa yang sudah membesar delapan bulan tinggal nunggu satu bulan lagi maka kediamaan nigam akan dipenuhi dengan suara tangisan bayi.
"Hari ini jadwal nya kak" Kata Arishfa menjawab.
"Lucky kau antar lah istri mu cek kandungan nya" Kata Avneet melirik Lucky.
"Aku malas Avneet" Jawab Lucky membuat Arishfa sedih. Memang selama kehamilan nya Lucky belum pernah mengantarkan dirinya untuk cek kandungan menanyakan nya saja tidak.
"Lucky kamu suami nya sudah sepantasnya mengantarkan Arishfa cek kandungan dia anak mu" Kata Avneet memerintah.
"Jika kamu yang sedang mengandung anak ku dengan senang hati aku akan mengantarkan mu" Kata Lucky membuat Sidd mengepalkan kedua tangan nya.
"Sayang nya itu tidak akan mungkin terjadi" Kata Sidd sinis. "karena Avneet cuma akan mengandung anak ku saja" lanjut nya membuat Avneet menatap dirinya.
Avneet menatap serius Sidd dengan ucapan barusan suami nya. Apa Sidd sedang lelucon? Mengandung anak nya eh setiap bercinta saja Sidd selalu memaksa dirinya untuk meminum pil pencegah kehamilan.
"Lucky sudah lah antarkan saja Arishfa periksa sekali kali" Pinta Avneet lembut.
Avneet sangat tau jika Arishfa ingin sekali ditemani suami nya periksa kandungan nya.
"Hm baiklah aku akan mengantarnya jika kamu juga ikut" Kata Lucky.
"Bagaimana bisa dia istri mu?" Kata Sidd seperti menolak.
"Jika Avneet tak ikut maka aku juga tak akan pergi" Kata Lucky.
"Kau!" Sidd menggeram kesal. Yang hamil kan istrinya kenapa harus ajak istri Sidd ikut periksa juga?
"Baiklah aku akan ikut hmm" Avneet memegang tangan Arishfa lalu tersenyum.
"Aku juga ikut" Kata Sidd cepat. Pasti ini akal akalan Lucky agar bisa dekat kembali dengan istrinya dan Sidd tak akan membiarkan itu terjadi.
"Kau dirumah saja kak untuk apa ikut" Kata Lucky.
"Avneet istriku tentu saja aku harus ikut" Kata Sidd sinis.
"Baiklah Sidd kamu juga akan ikut sudah jangan bertengkar" Kata Avneet.
-di dalam mobil
Lagi lagi hanya ada keheningan Avneet yang menatap luar kaca mobil lalu Sidd yang fokus menyetir sedangkan Lucky sibuk memainkan ponsel nya dan Arishfa sesekali menatap Lucky. Arishfa mau memulai obrolan namun ia cukup takut kalau Lucky akan marah.
Lucky sudah mau mengatarkan dirinya periksa kandungan saja sudah cukup membuat Arishfa merasa bahagia walau awal nya harus dipaksa oleh Avneet dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Memilih [END]
Ficção Adolescente"Kenapa kau malah menjadi kakak ipar ku? Bukan nya menjadi istri ku?" tanya Lucky. "Takdir." kata Avneet singkat. Rank📝 #1 Siddharth Nigam #1 Avneet Kaur #1 Siddneet #14 penyesalan #181 gairah #223 sedih #255 pernikahan #273 hurt #273 dewasa W...