28. Kesal dan marah

2.3K 63 0
                                    

Makasih untuk 805 readers and 146 vote dan sisanya pembaca gelap mungkin?

Masih adakah yang menjadi pembaca gelap?






Tiga hari kemudian.

Sudah terhitung tiga hari Avneet berada dirumah ibu nya itu membuat Sidd semakin tak sabar untuk bertemu dengan istrinya itu. Sidd sama sekali tak tahu jika istrinya itu berbohong bukan tiga hari namun satu minggu kedepan lagi mereka tidak akan bertemu.

"Argh!" Sidd menggeram kesal didalam kamar nya. Setelah seharian tadi ia menunggu Avneet dikantor namun wanita itu tak kunjung datang juga padahal ini sudah tiga hari bukan sesuai dengan istrinya meminta izin.

"Tuan anda kenapa?" Tanya Karan yang sudah masuk kedalam kamar sang manjikan itu. Lalu Karan dapat melihat bahwa keadaan kamar menjadi berantakan bantal dan guling berserakan dimana mana ia juga lihat bahwa bos nya sedang marah tapi kenapa?

"Aku benar benar sudah muak!" Kata Sidd marah.

Karan mengetukan dahi nya tak mengerti dengan ucapan bos nya itu.

"Tuan ada apa? Anda sudah muak dengan apa katakan pada saya, saya akan membereskan nya?" Kata Karan.

"Aku muak pada istriku sendiri!"

Karan semakin tak mengerti dengan ucapan bos nya. Muak dengan istrinya memang nya apa yang dilakukan oleh nona nya itu hingga membuat bos nya merasa muak?

"Memang nya siapa dirinya berani membohongi ku hah!" Rahang Sidd saat ini sangat mengeras karena tau bahwa Avneet hanya berbohong saja dengan meminta izin untuk menginap dirumah ibu nya selama tiga hari namun nyata nya sekarang belum pulang juga.

"Memang apa yang nona Avneet lakukan hingga membuat tuan sangat muak?" Karan memberanikan diri untuk bertanya.

"Dia meminta izin padaku untuk menginap dirumah ibu nya tiga hari namun sampai aku menunggu nya sekarang dia pun tak kunjung pulang apa dia sedang berusaha untuk main main dengan ku" Sidd mengepalkan kedua tangan nya.

Kedua mata Karan melotot dengan sempurna dirinya kira ada masalah serius yang diperbuat oleh nona nya hingga membuat bos nya sangat muak tapi ternyata hanya karena ini alasan bos nya marah marah? Sungguh diluar akal sehat nya jika bos nya kangen dengan istrinya kenapa tidak menghubungi nya saja atau langsung datang ketempat ibu mertua nya?

Tuan apakah otak tuan tidak bisa bekerja sekarang ini?. Kata Karan didalam hati nya yang menggelengkan kepala nya atas sikap marah marah bos nya.

"Jika tuan merindukan nona Avneet kenapa tak menghubungi nya saja?" Kata Karan memberi saran namun Sidd malah menatap nya tajam.

"Aku tak merindukan nya" Elak Sidd tak terima. "Lagi pula memang siapa dirinya sehingga aku harus menghubungi nya apakah dia orang penting?" lanjut nya.

"Lalu sekarang apa yang harus saya lakukan tuan?" Tanya Karan menghela napas nya. Bos ini sudah seperti anak ABG saja ya walau wajah nya masih terlihat muda dan segar sih.

"Akh!"

"Aku tidak tahu"

"Kau membuat ku semakin kesal saja sebaiknya keluar lah dari kamar ku ini sebelum aku memecat mu!" Kata Sidd tajam.

"Baik tuan" Karan memilih untuk tak menganggu macan yang sedang marah bisa bisa nanti dirinya yang kena semprot. Wkwk:v

Sidd dengan kesal pun mencoba mengurangi rasa gengsi nya akhirnya ia mengirimkan pesan pada istrinya itu untuk menyuruhnya pulang.

Cinta Yang Memilih [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang