09. Malam pertama

7.9K 72 3
                                    


•••

"Ahh...Sidd..pelan pelan..ahh" Avneet semakin mendesah tak karuan.

"Tidak, malam ini kamu harus memuaskan ku, karna kamu adalah jalang pribadi ku" Kata Sidd dengan senyum miringnya membuat hati Avneet sedih.

Sidd mulai melumat lagi bibir yang menjadi candunya sekarang.

•••

Cahaya matahari masuk ke jendela kamar Sidd membuat tidur gadis cantik itu sedikit terganggu. Perlahan Avneet membuka matanya ia melihat ada tangan kekar yang memeluk dirinya erat seakan dirinya adalah guling. Avneet menoleh dan mendapati wajah Sidd yang sudah menjadi suami nya tengah tertidur pulas.

Perlahan Avneet melepaskan tangan Sidd yang berada dipinggang nya dan ia beranjak dari ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya itu.

Avneet berjalan dengan hati hati ke kamar mandi karena jujur bagian selangkangan nya sangat sakit. Semalam Sidd tidak memberinya ampun mungkin mereka sudah 'bermain' dengan berbagai gaya walau dirinya pingsan tapi itu tak membuat Sidd berhenti.

"Ya tuhan sakit sekali" Gumam Avneet terisak kecil. Avneet langsung membasahi badan nya yang sangat lengket dibawah shower.

"Ahh segarnya" Gumam Avneet merasa lega karena badan lengketnya bisa terkena air dingin.

Sementara Sidd baru saja membuka matanya ia mengedarkan matanya melihat kamarnya dan ia menemukan pakaian berserakan dilantai itu adalah pakaian miliknya dan Avneet semalam.

Sidd mengerutkan dahinya yang tak mendapati Avneet disebelah nya namun ketika ia mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi ia sudah bisa menebaknya itu pasti istrinya.

Setelah dirasa cukup Avneet keluar dari kamar mandi dengan hanya handuk yang melilit ditubuhnya. Seketika ia berhenti didepan pintu kamar mandi setelah melihat Sidd sudah bangun dan sedang memainkan ponselnya.

Sidd yang mendengar pintu kamar mandi terbuka pun melihat nya dan mendapati sosok istrinya yang baru saja mandi.

"Kenapa kamu tetap diam disana? Mau jadi patung Hah?" kata Sidd dingin.

"Eh-iyah ini aku mau ambil baju" Kata Avneet tersenyum kikuk. Ia segera mengambil bajunya dan kembali ke dalam kamar mandi sebelum.

"Kenapa masuk lagi?" Tanya Sidd.

"A-aku mau pakai baju" Jawab Avneet pelan ketika melihat tatapan tajam Sidd untuknya.

"Pakai saja disini, kenapa harus didalam sana? Lagi pula aku sudah melihat semua tubuhmu" Kata Sidd santai.

Avneet mengangguk kecil dan ia membuka handuk ditubuhnya lalu dengan gerakan cepat memakai baju nya. Sidd yang melihat tingkah istrinya tersenyum dalam diam sangat lucu. Apalagi melihat wajah Avneet yang sangat malu saat melepas handuk. Padahal apa yang harus malu? Toh semalem mereka juga sudah saling melihat semua kan wkwk?

"Siapkan aku air hangat untuk mandi" Kata Sidd dingin tanpa melihat istrinya dirinya malah asyik menatap ponsel ditangan nya.

"I-iya" Avneet segera masuk kembali ke kamar mandi untuk mengisi bathtab nya dengan air hangat.

"Air nya sudah siap" Kata Avneet menatap suaminya yang masih fokus dengan ponselnya. Sidd menaruh ponsel nya dan berjalan ke kamar mandi dengan tubuhnya yang masih polos. Avneet yang melihatnya berusaha untuk menelan ludah nya dengan susah payah, meski sudah melihatnya namun dirinya juga masih sangat malu.

"Keluar, rapihkan baju-baju yang berserakan dilantai" Kata Sidd dingin dan segera mengunci pintu kamar mandi.

Avneet memandangi Sidd dengan kesal.

"Apa emang siapa yang membuatnya jadi seperti ini? Dirinya kan?" Gumam Avneet kecil takut didengar oleh suami tercintanya eh becanda wkwk.

"Ambil kan aku bajunya" Kata Sidd membuat Avneet terkejut.

"Astaga kamu membuat aku kaget saja" Avneet mengelus dadanya ketika sudah mendapati suami nya tepat berada dibelakang nya.

Avneet menuju lemari guna mengambilkan baju kerja untuk suami nya itu.

"Pakaikan" Kata Sidd ketika Avneet sudah didepan nya dengan memegang baju kantornya. Avneet menurut ia perlahan menurunkan handuk yang melilit dipingging suami nya itu. Sidd hanya diam membiarkan Avneet melakukan semua itu.

"Ingat kata kata ku semalem kamu istriku tapi hanya cover nya saja" Kata Sidd dingin membuat Avneet terdiam.

"Jangan pernah mengharapkan cinta dari ku karena sampai kapan pun itu tidak akan pernah terjadi" Kata Sidd santai padahal ia tak tahu hati manusia bisa dibolak balikkan kan begitu juga dengan cinta. Siapa tau ia akan segera mencintai istrinya itu.

"Aku heran kenapa Mom bisa sangat menyukai dirimu? Padahal kamu tidak ada yang menarik sama sekali? Ya walau tubuh kamu cukup menarik sih!" Kata Sidd mengejek. Avneet tetap diam ia harus sabar menerima semua ucapan pedas suami nya itu.

"Apa yang kamu berikan pada Mom sehingga Mom sangat menyukai dirimu dan sangat menginginkan kamu menjadi menantu keluarga ini? Kamu tau gara gara aku harus menikahi kamu, hubungan ku dan kekasih ku terancam putus. Tapi untung saja aku bisa mengatasinya tapi aku tetap kesal padamu karena pernikahan ini semua impian ku untuk menikah dengan Jannat harus batal!" Kata Sidd tajam.

"Aku tidak memberikan apa pun pada Mom" Jawab Avneet pelan memandangi wajah suami nya itu. Avneet tau pasti Sidd masih belum bisa terima dengan pernikahan ini.

"Ck! Kamu membuatku kesal dipagi hari" Kata Sidd dingin.

"Turun kebawah dan siapkan aku teh susu hangat" Kata Sidd. "Oh ia nanti aku akan berikan tugas apa saja yang harus kamu lakukan sebagai istriku dirumah ini" Lanjutnya dan setelah itu Avneet keluar dari kamar terkutuk ini. Eh bukan kamar suaminya wkwkwk.


TBC.

Jangan lupa vote dan komen readers.

Sebagian dari part ini sudah aku hapus

Cinta Yang Memilih [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang