Suatu waktu di Soul Society.
Waktu mengalir dengan cepat. Beberapa waktu telah berlalu sejak pertemuan pertama mereka. Pertemuan antara dua sosok Shinigami yang nanti akan tertulis dalam sejarah Dunia Roh.
Hari dimana Tousen Kaname bersumpah setia kepada Aizen Sousuke.
Awalnya, pemuda itu sangat ragu dengan Aizen, hatinya masih bergejolak untuk memusuhi Aizen. Bagaimanapun, Aizen adalah seorang Shinigami, seperti halnya Tsunayashirou Tokinada.
Pikiran Tousen berkecamuk, meragukan dirinya kalau Aizen pasti memiliki motif tersembunyi di balik pertemanannya. Benaknya masih takut, cepat atau lambat Aizen pasti akan menghancurkan dirinya.
Namun, seiring berjalannya waktu pikiran-pikiran itu lenyap dari kepala Tousen. Kini, bagi Tousen, Aizen sama seperti Dewa.
Segala keraguan yang ada dalam hatinya lenyap.
“Jika kau ingin berdiri denganku, singkirkanlah semua emosi dalam dirimu.”
Kepribadian Aizen cukup keras untuk Tousen.
Semakin dia mengenal Aizen, semakin dia menyadari bahwa Aizen adalah satu-satunya sosok yang jauh melampaui Shinigami yang lain.
Taring dalam hatinya perlahan lenyap, kini dia bersikap seperti bidak di bawah kaki Aizen.
Tidak, Tousen tidak dalam pengaruh Kyoka Suigetsu. Ini adalah bakat alami Aizen dalam menaklukkan hati seseorang. Menggerusnya hingga menghanyutkan pikirannya.
“Jika kau berpikir aku mempermainkan emosimu, maka bunuhlah aku jika itu harus. Mempercayakan dunia pada Shinigami yang mengalihkan pandangan dari rantai kedustaan ini sungguh suatu hinaan bagiku. Bahkan jika seluruh dunia runtuh menentangku, itu tidak akan mengubah pandanganku—”
Aizen menandang Tousen yang terdiam.
“—Jika kau ingin mengutukku, maka teruslah asah pedangmu di belakangku, hingga suatu hari itu akan mencapaiku.”
Ketika Tousen mendengar kata-kata itu, dia bertanya pada Aizen.
“Kenapa kau ingin membantu seseorang yang suatu hari akan menjadi musuhmu? Mengapa kau ingin orang itu ada di sisimu?”
Aizen memberitahunya.
“Kau adalah pria yang sudah merasakan apa itu keputusasaan. Kau sudah merasakan bagaimana itu rasa takut. Aku sama sekali tak merasa takut pada apapun. Karena itulah aku ingin kau menerangi jalanku.”
Bagi Aizen Sousuke, kebaikan maupun kejahatan sama-sama tidak penting.
Bagi mereka yang memiliki pandangan yang sama dengan jalan milik Aizen, mereka akan melihat Aizen sebagai penyelamat. Bagi mereka yang ingin menghargai dunia, mereka akan melihat Aizen sebagai orang kejam. Karena itulah Aizen tidak perlu mempertimbangkan apa yang baik dan apa yang buruk.
“Ini adalah jalan hidupmu sendiri. Buatlah keadilan bagimu sendiri. Bahkan membunuh sangat dibenarkan jika memang itu yang kamu yakini.”
Begitu Aizen menggambarkan bagaimana itu Keadilan.
“Sesuatu yang tidak bisa dinilai oleh dualitas yang kita sebut benar dan salah.”
Tousen memahami sentimen itu dan tidak ada lagi keraguan dalam dirinya pada Aizen. Namun, ketakutan dalam dirinya tak sepenuhnya hilang.
“Aku belum mengerti… aku tidak bisa memutuskan…”
Tousen berbicara tentang ketakutannya sendiri di depan Aizen.
“Aku benci shinigami. Aku benci dunia yang begitu kejam pada orang-orang. Tapi apakah aku orang yang mengerikan karena aku memikirkan hal-hal seperti itu? Tenggelam dalam dendamku sendiri, apakah aku salah bila mengutuk seluruh dunia bersama dengan kebencianku?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Fear Your Own World
FantasySumber Asli Fanspage Facebook Bleach Indonesia Saya melakukan ini agar gampang membacanya saja dari awal 🥰 Vote untuk memberikan apresiasi bagi mereka telah bekerja keras menterjemahkan novel ini ⭐🌟