Chapter 21.3

188 4 0
                                    

Di Dalam Istana.

Beberapa saat yang lalu.

Disaat Grimmjow dan yang lain berhadapan dengan Ikomikidomoe, Kyoraku dan Nanao berhadapan dengan Tokinada.

Dia baru saja melepas shikai dari zanpakutounya. Bentuk yang sesungguhnya. Bilah pedang yang sebelumnya berpendar semakin redup. Perlahan cahaya menyilaukan itu hilang dari pandangan.

Tak hanya cahaya itu yang menghilang. Perlahan, bilah pedang dari zanpakutounya juga memudar. Kini, terlihat tangan Tokinada hanya menggenggam gagang pedang.

Melihat hal itu, Nanao tiba-tiba merasa kedinginan.

“Tidak ada bilahnya? Tidak, bukan itu… reiatsunya sangat menyeramkan. Pasti ada bilah di depan gagangnya itu. Tapi, kenapa aku tidak bisa melihatnya?”

Ada kilatan cahaya sebelumnya. Apakah zanpakutounya adalah tipe yang bisa memanipulasi cahaya?

Apa bilahnya tidak terlihat karena membiaskan cahaya?

Tapi itu masih belum menjelaskan mengapa luka di perut Tokinada telah hilang.

Menyuarakan keraguan Nanao, Kyoraku bertanya pada Tokinada dengan waspada.

“Sepertinya zanpakutoumu tidak cukup sederhana untuk dimengerti. Apa kau tidak berbaik hati untuk menjelaskan kemampuannya?”

“Kamu butuh penjelasan? Hmmm…”

Tokinada memandang zanpakutounya dan tersenyum.

“Jangan khawatir… sebentar lagi kau juga akan mengerti.”

Menggenggam pegangan zanpakutou yang bilahnya tak terlihat, Tokinada kembali berkata.

“Tapi nyawamu sebagai gantinya, Kyoraku Shunsui.”

“Kedengarannya seram sekali. Aku lebih suka jika kita mengakhiri semua ini sedamai mungkin~”

“Apa kau sudah menonaktifkan Yubikiri? Atau kau menungguku untuk mengatakan untuk mengakhiri semua ini sedamai mungkin?”

“Oh, tentu saja seharusnya pengadilan lebih baik dari pada memilih jalan saling membunuh di sini, bukan? Aku sebenarnya tidak keberatan bila mati. Tapi aku yang bangsawan sebagai korban dan dirimu yang bahkan Bangsawan Agung sebagai pembunuh, bagaimana kata orang nantinya.”

Kyoraku, yang juga seorang Bangsawan Tingkat Atas berbicara dengan pahit.

Tokinada membalasnya.

“Oh, sekarang kau menganggap dirimu seakan setara dengan Tsunayashirou? Kau masih jauh dari Keluarga Tsunayashirou, yang telah menjaga sejarah Soul Society selama jutaan tahun.”

“Kita bicara tentang penghakiman di sini, bukan?! Apa perlu kuungkapkan kebenaran di balik Keluarga Tsunayashirou-mu itu?!”

Mendengar nada suara Kyoraku yang penuh perasaan, Tokinada tertawa terbahak-bahak.

“Hahahahaha! Kau menganggapku bodoh sekarang? Apa kau ingin mencabut sayapku dengan omong kosongmu itu? Jangan bercanda, Kyoraku.”

“Empat Bangsawan Agung sudah mempunyai terlalu banyak sayap sejak mereka dilahirkan. Sebagai imbalan atas kekuatan mereka, mereka bertindak sebagai pilar yang menopang tiga dunia sendirian, sebagai landasan Soul Society.”

Suara Kyoraku meneteskan ironi.

Nanao sudah sering mendengar Kyoraku menyebutkan kewajiban Kaum Bangsawan. Tapi apakah Tokinada mengerti artinya?

“Jadi maksudmu, keturunan bangsawan agung yang sekarang lepas tangan?”

“Setidaknya ada satu hal yang kita sepakati. Sekarang, turunlah dari tahtamu itu.”

Can't Fear Your Own WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang