…
“Kau bahkan tidak takut mati kan, bajingan? Tapi kau akan menyesal karena telah mengacaukan Tousen Taichou!”
Bertaruh pada nasibnya sendiri, Hisagi menantang Tokinada.
“Hahahaha! Bagitu! Bagitu! Ketajaman tebasanmu meningkat pesat! Menarik sekali!”
Bukan hanya kecepatannya.
Tokinada menyeringai ketika serangan Kazeshini terus berlanjut, akurasi lemparannya meningkat drastis. Sudut, kekuatan dan gerakan rantai juga tumbuh dengan presisi, menyesuaikan dengan bilah tajamnya, merespon tepat waktu, aliran lemparannya seakan senada.
Namun, kecepatan kazeshini terus meningkat lebih jauh.
Tokinada akhirnya tersudut. Tubuhnya dikelilingi oleh rantai Kazeshini yang terus berputar. Sabit Kazeshini yang terus berputar dimanupulasi sedemikian rupa oleh rantai.
Sepertinya Tokinada benar-benar terperangkap oleh kedua bilah pedang itu.
Tokinada mencoba menggandakan bobot Kazeshini dengan Wabisuke, untuk menghentikan gerakan mereka.
Tapi Kazeshini, seakan dia makhluk hidup dengan kemauannya sendiri, ia bisa menghindari kontak dengan Wabisuke saat Tokinada menebaskannya.
Tak patah arang, Tokinada menciptakan dinding api antara dirinya dan Hisagi menggunakan Ryujjin Jakka. Kemudian dia mencoba menggunakan Wabisuke kembali.
Tetapi hasilnya sama seperti sebelumnya.
Melihat bilah Kazeshini yang menembus dinding api, Tokinada menyadari—
Hisagi bisa merasakan semuanya hanya dengan reikaku saja. Pada saat yang sama, ia juga sampai pada kesimpulan bahwa reiatsunya sendiri jauh di bawah Yamamoto Shigekuni.
“Reiatsuku tidak cukup untuk melelehkan zanpakutounya. Bahkan jika aku menggunakan semua reiatsu miliku, panasnya tidak akan sampai sejauh itu.”
Tentu saja jika itu adalah Ryujjin Jakka asli milik Genryuusai, maka dia tidak akan harus bergantung pada Hipnotis Sempurna, panasnya sudah cukup untuk mengakhiri semua ini dengan cepat.
“Tidak masalah aku tetap akan menyingkirkan mereka cepat atau lambat.”
Jika terlalu banyak reiatsu digunakan untuk menggunakan Ryujjin Jakka, maka efek Hipnotis Sempurna harus dikurangi. Tapi itu bisa menyebabkan masalah.
Tokinada mulai merenungkan apa yang harus dilakukan.
Apakah dia akan membunuh mereka semua sekaligus, atau membiarkan Kyoraku putus asa dengan membunuh anak buahnya terlebih dahulu.
Ketika serangan Hisagu menjadi lebih cepat, Quincy dan Arrancar di sekitarnya mulai mengikuti jejak Hisagi.
Tokinada mengelak dengan menggunakan kemampuan berbagai zanpakutou.
“Dia seharusnya hanya level Fukutaichou, tapi kenapa…”
Tokinada menyadari manufer Kazeshini jauh berbeda dan lebih cepat dari apa yang dia lihat di masa lalu melalui rekaman. Tokinada mencoba merumuskan rencana.
Namun, sebelum dia bisa mengeluarkan kemampuan zanpakutou yang lain—
“Dia masih bisa lebih cepat?”
Tokinada mulai menyadari bahwa Hisagi bukan lawan yang bisa dianggap enteng, dia merilekskan kekakuannya. Detik selanjutnya dia menyebar Senbonzakura di udara. Kelopak itu berputar menutupi Tokinada dan Aura—yang ada di sampingnya.
Semua orang menyaksikan apa yang terjadi berikutnya.
Badai salju kelopak sakura bergesekkan dengan Kazeshiki, tetapi setiap bilah Senbonzakura dihempaskan oleh kekuatan putaran yang luar biasa dari Kazeshini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Fear Your Own World
FantasySumber Asli Fanspage Facebook Bleach Indonesia Saya melakukan ini agar gampang membacanya saja dari awal 🥰 Vote untuk memberikan apresiasi bagi mereka telah bekerja keras menterjemahkan novel ini ⭐🌟