Chapter 11

202 7 0
                                    

Kehancuran.

Itulah aspek kematian yang mewakili mereka. Mereka adalah budak nafsu membunuh, hati mereka dipenuhi oleh dorongan untuk membunuh, demi bertahan hidup.

Grimmjow Jaegerjaquez dan Luppi Antennor, keduanya tak sama. Namun relung inti mereka tidak berbeda. Emosi yang sering tumpah bagai magma yang bergejolak dari dalam.

Luppi pernah diberi nomor 6 ketika Grimmjow telah dilucuti pangkatnya dari para Espada.

“Aspek Kematian milikmu sama dengan Grimmjow, itu sebabnya kau dipilih sebagai penggantinya. Bukan Dordoni ataupun Cirucci.” Suara Aizen terngiang di telinga Luppi.

“Sisa hati yang tertinggal dalam dirimu hanya ada untuk menghancurkan. Cara untuk mengisi kekosongan dalam hatimu hanyalah dengan menyebabkan kehancuran. Jika kau membenci Grimmjow, maka bencilah dia. Sekarang kau adalah Espada no 6 yang baru, kau berhak melakukan apapun yang kau mau. Jika kau ingin membunuh Grimmjow, aku tak akan menghalangi keinginanmu. Selama kau menanggung nomor itu pada tubuhmu, kau tidak akan lepas dari kehausan untuk menghancurkan.”

Rukongai.

Aizen Sosuke telah meninggalkan Hueco Mundo, tetapi menyisakan kepingan ingatan dalam kepala Luppi.

Mengingat akan Aspek Kematian akan dirinya. Semangat Luppi seakan terpompa.

Tentakel Luppi kembali menyerang Grimmjow.

Grimmjow, yang sekarang menyerupai macan kumbang, bahkan setelah dihantam membabi buta, menembakkan cero dengan kedua tangannya.

“Tsk… apa-apaan serangan receh begini! Kalau ingin bertarung denganku, jangan membuatku bosan!”

“Oh, akan kulayani sepenuh hati!”

Luppi menggunakan empat tentakelnya untuk menyerang Grimmjow. Empat tentakel lainnya dia gunakan untuk menembakkan Cero—yang sudah bercampur darah.

Grimmjow, di sisi lain, melompat menghindar. Cakarnya terangkat sembari melepas Gran Ray Cero.

“Apa alasanmu membunuhku?!”

Cakar Grimmjow tepat menghujam dada Luppi.

“Akan kuhancurkan siapapun yang menatapku dengan mata seperti itu!”

Ketika Grimmjow mengeluarkan cakarnya dari dada Luppi. Dia melihat seringai Luppi seakan menghina. Grimmjow kembali menghujamkan cakarnya ke perut Luppi.

“Jadi, kau akan menghancurkan siapapun yang memandang rendah dirimu?”

Luppi telah menunggu kesempatan ini. Dia menggunanakan tentakelnya untuk melilit Grimmjow, saat cakarnya masih menusuk tubuhnya.

“Waktunya serangan balasan, Grimmjow!”

Luppi menembakkan cero tepat ke arah Grimmjow. Hampir disaat yang bersamaan, Grimmjow mengeluarkan ledakan reiatsu di sekitar tubuhnya. Lalu, dari sikunya dia melemparkan pisau tepat ke jalur cero milik Luppi.

Tepat saat kedua serangan itu bertabrakan, ledakan terdengar memenuhi arena pertarungan.

“Para Arrancar ini kenapa harus bertarung di sini?!”

Tsukishima bicara pada Ginjou, yang berdiri di sebelahnya—sedang mengamati jalannya pertarungan.

“Apa tidak masalah kita hanya menonton dari sini, Ginjou?!”

“Tidak apa-apa, tujuan kita bukan untuk terseret ke masalah ini.”

Ginjou masih tidak menurunkan kewaspadaannya terhadap Shinigami yang sedang menuju ke tempat itu, dan orang lain yang bersama dengannya.

Can't Fear Your Own WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang