Chapter 21.2

172 4 0
                                    

Kyogoku, Halaman Istana.

Halaman itu sudah hancur, puing bangunan berserakan luluh lantah. Namun begitu, pertempuran masih belum menemui titik akhir. Puncak perpecahan masih belum membumbung tinggi.

Kedua pihak masih gigih akan kekuatan mereka.

Grimmjow, sang Harimau, berdiri menghadap Ikomikidomoe, nafasnya pendek dan kasar.

Tapi dia menyeringai.

“Jadi hanya itu yang kau punya?”

Sekujur tubuhnya dipenuhi bekas luka.

“Untuk ukuran lalat kecil sepertimu, kau cukup hebat juga.”

Bukan hanya dirinya, Harribel, Nelliel dan Arrancar lainnya juga berdiri di belakang Grimmjow. Masing-masing dari mereka juga mengamali luka yang sama.

Ikomikidomoe adalah penyimpangan dari kelas Menos. Tekanan reiatsu yang dimilikinya jauh lebih dari sebatas Menos. Terlepas dari bentuk tubuhnya yang besar, ia bisa melakukan sonido dengan mudah. Hingga memberikan gema yang terdengar layaknya mimpi buruk.

Dengan kecepatan yang tak terbandung, makhluk itu muncul di depan mata. Bahkan jika menghindar dan menyerang balik, ia menyerap reishi di sekitarnya dan meregenerasi dirinya sehingga luka di tubuhnya segera mnutup.

“Astaga! Jika begini terus, kita hanya akan kelelahan.”

Harribel setuju dengan pernyataan Dordoni.

“Benar, lawan kita ini tipe lawan yang menunggu kekuatan kita habis.”

“Tapi itu bukan alasan bagi kita untuk menyerah.”

Melihat Nelliel yang mengucapkan itu, Dordoni tersenyum kecil. Dia mengangkat bahu.

“Sekarang aku bertarung bersama wanita yang mengambil peringkat Tres dariku… begitulah takdir… rasanya seperti minuman keras yang dicampur cokelat.”

“Aku tidak mengerti analogi apa itu, tapi kedengarannya enak.”

Menilai dari ekspresi serius Nelliel, tidak mungkin untuk membedakan apakah dia bercanda atau tidak.

“Tapi sekarang bukan waktunya untuk membicarakan ini. Kita kesampingkan dulu perbedaan kita untuk saat ini.”

Dordoni berbicara dengan keras, melirik Nelliel.

“Bicara apa kau Nelliel? Apa aku pernah melakukan sesuatu padamu sebelumnya?”

Dordoni tidak sadar, kalau dia telah mencoba membunuhnya ketika dia dalam bentuk anak kecil; saat bertarung dengan Ichigo.

“Anggap saja sudah banyak yang terjadi antara kamu, aku dan Ichigo.”

“Apa maksudmu? Tidak! Tidak! Tunggu… reiatsu itu… warna rambut itu… mungkinkah kau… Bebe kecil itu?”

Dordoni mencoba mengumpulkan potongan-potongan memori dalam otaknya.

Namun, cakar Ikomikidomoe mengganggunya.

Sang arrancar melompat menghindar dan berteriak.

“Sangat disesalkan kalau ini bukan pertarungan satu lawan satu. Sudah lama aku bertarung dalam bentuk seperti ini. Tapi mari kita menari bersama!”

Dia kemudian melepaskan kemampuannya.

“Berputarlah, Giralda!”

Sedetik berikutnya Dordoni diliputi oleh dua tornado seperti ular dengan paruh burung bertulang yang menempel di setiap ujungnya.

Can't Fear Your Own WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang