Soul Society—Di depan Senkaimon.
“Urahara-san ya… kami sudah sering bicara kalau masalah motor ataupun bahan bakar, ini pertama kalinya aku mewawancarainya secara resmi.”
Tanpa menyadari kalau topik yang akan dia bicarakan adalah Anggota Keluarga Bangsawan Agung, Hisagi melangkahkan kakinya menuju Dunia Manusia.
“Akan kulakukan demi anda, Tousen Taichou.” Hatinya bergumam. “Jika tidak, aku bahkan tak pantas menyebut diriku pimpinan redaksi Seireitei Communication—”
“—tetaplah mengawasiku, Tousen Taichou. Akan kubuka jalan bagi Soul Society dengan caraku sendiri—seperti yang pernah Taichou lakukan untukku.”
Hisagi melangkah ke arah senkaimon.
Seiring dengan langkahnya, dia tak pernah menyadari kalau dirinya akan terseret ke dalam masalah yang lebih serius. Tanpa mengetahui bahwa dirinya berada di pusat pusaran kehancuran, Hisagi terus melangkah di jalannya sendiri.
Dia begitu yakin, keputusan yang telah dia buat adalah benar.
Hisagi Shuuhei bukanlah dewa yang bisa melihat masa depan.
Dia tidak seperti Kurosaki Ichigo dengan masa depannya.
Dia tidak seperti Zaraki Kenpachi yang tak terkalahkan.
Dia tidak seperti Urahara Kisuke yang begitu cerdik.
Dia tidak seperti Kurotsuchi Mayuri yang haus akan pengetahuan.
Dia tidak seperti Kuchiki Byakuya yangchatinya begitu keras.
Dia tidak seperti Hitsugaya Toushirou yang sangat jenius.
Dia tidak seperti Yamamoto Genryuusai yang jiwanya begitu teguh.
Dia tidak seperti Kyoraku Shunsui yang sangat bijak.
Dia tidak seperti Komamura Sajin yang memiliki tekad baja.
Dia tak mempunyai tinju sekuat Muguruma Kensei.
Hisagi Shuuhei adalah seorang Shinigami yang sedang menghadapi dunianya sendiri. Dia mungkin terus bangkit dan berjalan di jalur yang berbeda, mengikuti langkah pria bernama Tousen Kaname.
Hisagi belum tahu,
Mungkin dia tidak akan pernah tahu.
Sejak kapan Tousen Kaname menyimpang jauh dari jalan yang seharusnya dia langkahi?
Namun,
—apakah Kaname Tousen tidak pernah menyimpang dari jalannya hingga akhir hayatnya?
…
Beberapa ratus tahun yang lalu—Seireitei Pusat.*
Tousen pergi ingin menemui Central 46. Ingin meminta keadilan atas kematian sahabatnya, Kakyou. Namun dia menerima kenyataan kalau pembunuhnya adalah salah satu bangsawan Agung, yang sedang berdiri di depannya.
…
“Hei kalian, kalian sedang bertugas, kan? Mahkluk Rukongai ini mencoba untuk menyentuhku. Tolong tendang dia keluar dari tempat ini!”
Gumam Tokinada setelah puas mempermainkan Tousen.
“B—Baik Tuan!” Para penjaga itu hanya mengikuti perintahnya dengan ketakutan.
Saat Tokinada hendak meninggalkan Tousen, dia kembali membuka mulutnya seakan ada ucapan yang tertinggal.
“Oh, biar kuperjelas. Aku sama sekali tak berbohong padamu kalau bangsawan sepertiku kebal akan hukum. Dunia ini memang konyol. Dan aku sangat menyesal tak bisa melindungi Kakyou dari dunia yang tak rasional ini. Aku juga mengerti harapannya sangat besar—”
“…”
Meski tenggorokannya hancur, Tousen masih mencoba untuk meneriakkan sesuatu sembari melotot pada Tokinada.
Senyum jahat penuh dengan kedengkian dan kesenangan terbungkus di wajah Shinigami yang hendak pergi itu.
“—walau begitu, selalu bicara tentang harapan seperti itu sungguh menjijikkan sampai-sampai membuatku mual!”
Tokinada pergi meninggalkan pemuda itu setelah melontarkan pandangan menjijikkan.
Para bangsawan memutuskan untuk menghajar sang pemuda sebagai peringatan untuk tidak menginjakkan kakinya ke tempat itu lagi.
Dan, saat mereka kembali mengangkat tongkatnya untuk menghajar pemuda buta yang terbungkus oleh keputusasaan dan kemarahan, tongkat itu terbentur sesuatu.
Tousen Kaname—mendengar suara dalam setengah sadarnya.
“Apa yang dilakukan mereka.” Gumam Tousen dalam hatinya.
Jiwanya yang mendidih karena amarah, diliputi oleh keputusasaan, perlahan redup karena kebingungan. Meski dia tak melihat apapun, nampaknya dia bisa merasakan apa yang terjadi di sana.
Sambil tersenyum sadis, salah satu penjaga mulai mengayunkan tongkatnya di depan Tousen—
Ke arah sesama penjaga yang berdiri di sampingnya.
“A—Apa yang kau lakukan!!”
Penjaga yang lain berteriak, namun dia juga dihantam bagian wajahnya. Keduanya jatuh pingsan. Kemudian penjaga itu menyeretnya hingga ke ujung jalan.
Tousen masih kebingungan, terus mendengar suara penjaga yang perlahan menghilang kejauhan. Dari belakangnya—sebuah suara pria tak dikenal tiba-tiba terdengar.
“Aku mengganti minuman mereka dengan alcohol. Dengan begitu mereka akan mengira kalau mereka sedang mabuk. Bangsawan itu mungkin akan mencurigai sesuatu, tapi bukankah lebih baik membiarkan kecurigaan menimbulkan lebih banyak kecurigaan yang lain?”
Suara itu begitu lembut.
Namun, tidak seperti Tokinada, tak ada rahasia tersirat dari suara itu.
“Siapa… apa kau juga seorang Shinigami?!”
Meskipun kebingungan, Tousen memicu kebencian dalam hatinya untuk bertanya.
Kemudian, dengan tidak menahan diri darinya, pria itu secara terbuka menjawab.
“Beberapa saat yang lalu, kau begitu putus asa, hatimu terbakar api kebencian dan begitu jijik pada dunia ini.”
Shinigami itu kemudian menawarkan sesuatu pada Tousen.
“Dada itu penuh akan kebencian… maukah kau mempercayakannya padaku?!”
Meskipun Tousen meragukan, didengar dari suara pria di depannya, pria ini merasa percaya diri, seolah-olah dia telah menguasai hati Tousen. Tousen merasakan kekuatan yang luar biasa, memberinya kesan seakan dia sedang berbicara dengan seorang pemimpin.
Pria itu mengulurkan tangannya ke arah Tousen—memperkenalkan namanya sendiri.
Ini adalah nama seorang pria yang akan membuka jalan bagi Tousen Kaname, yang akan mengubah seluruh dunia menjadi musuhnya dan duduk di tahta langit.
“Namaku Aizen Sousuke. Saat ini, aku hanyalah Shinigami biasa.”
Tamat.
By Bleach Indonesia
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Fear Your Own World
FantasySumber Asli Fanspage Facebook Bleach Indonesia Saya melakukan ini agar gampang membacanya saja dari awal 🥰 Vote untuk memberikan apresiasi bagi mereka telah bekerja keras menterjemahkan novel ini ⭐🌟