SATRIA
Hari ini adalah hari terakhirku bekerja di sekolah sebagai guru. Ya walaupun baru sebentar bergabung di sini sudah banyak sekali ilmu yang aku dapat. Saat ini sedang ada acara kecil-kecilan di ruang guru, ceritanya perpisahan dan penyambutan guru baru yang nantinya akan menggantikanku.
Setelah itu, aku menyelesaikan jam mengajar terakhirku di kelas sekaligus berpamitan pada murid-murid.
"Huhuhu.. Bapak tega sama saya!"
"Tega apanya?"
"Bapak belum jadi menurunkan ilmu pada saya udah main pergi aja!"
"Kamu beneran mau ilmu dari saya Del?"
Delta yang sejak tadi akting nangis-nangis dan merangkul lenganku langsung berdiri tegak. "Beneran Pak!"
"Ada Syaratnya!"
"Siap! Apapun syaratnya."
Aku hanya bisa menggelengkan kepala, perasaan dulu aku gak gini-gini amat. Tapi bisa dimintai tolong juga nih anak!
Aku membisikkan syarat yang harus dia penuhi, padahal aku sendiri juga bingung dia mau belajar apa dariku. Pikir belakangan yang penting Mutia 'aman' di sini. Aman dari tikungan lelaki lain maksudnya.
"Enteng itu Pak!"
"Kamu gak keberatan?"
"Enggak lah Pak, dari awal otakku yang cerdas ini udah nangkap kali Pak kalau bapak juga demen sama Bu Ara!"
"Dan Bu Ara-mu itu juga kayaknya pilih saya!"
"Jangan kepedean dulu ki sanak!"
Aku hanya bisa tertawa lalu merangkul pundaknya. "Yang semangat belajarnya! Ganteng tanpa otak itu juga gak ada gunanya! Saya yakin kalau kamu kurangin sedikit lagi sifat badung kamu itu, jalan sukses kamu makin lebar!"
"Siap Pak! Terharu saya!"
"Jadi provokator dalam kebaikkan dan hal yang lebih bermanfaat, kayaknya power kamu di sini udah lumayan, ajak tuh temen-temen kamu ke hal yang lebih positif!"
"Siap!"
Aku menepuk pundaknya sekali lagi. "Kapanpun butuh bantuan saya, bisa hubungi atau kerumah saya juga boleh!"
"Siap! Bukannya bapak yang butuh bantuan saya?" Jawabnya sambil tertawa.
Ealah, sekali kayak onta ya tetep onta!
"Siap salah pak!" Ucapnya sekali lagi waktu menyadari ekspresiku. Dasar Delta! Siap-siap aja daritadi, semoga cita-citanya masuk militer tercapai.
Meninggalkan Delta dan kelasnya aku beralih ke ruang OSIS, terharu juga karena sambutan mereka gak kalah baiknya. Sebenarnya agak berat juga sih ninggalin sekolah walaupun baru 4bulanan bergabung tapi ya balik lagi, aku gak boleh egois, tempatku bukan di sini.
"Kak!"
Mutia sedikit berlari menghampiriku. "Nanti pulangnya duluan aja ya!"
"Kenapa?"
"Aku mau nemenin Tisa ke rumah Bima, ada masalah lagi sih sama dia."
"Oh ya udah, aku ikut aja lagi."
"Beneran? Katanya mau pulang cepat?"
"Cepat pulang sama kamu maksudnya!"
Seperti biasa Mutia hanya tertawa sambil menggeleng gak mempan dengan ucapanku. Hari ini aku masih pengen menghabiskan waktu dengannya sebelum mulai kerja, karena mungkin aja setelah aku mulai kerja akan lebih sulit untuk bertemu dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/231502368-288-k167757.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back!
RomancePuncak kangen paling dahsyat adalah ketika dua orang tak saling menelepon tak saling sms bbm-an dan lain-lain tak saling namun diam-diam keduanya saling mendoakan. _Sujiwo Tedjo_