"MUTIAAAAAA!! CEPETAN KEBURU TELAT!!!"
"Iya Tis! Ya Allah, kamu habis makan apa sih?"
"MAKAN PETASAN! CEPET!!!"
Aku mengusap-usap telinga yang terasa panas dan berdenging, Tisa lagi nggak buru-buru aja suaranya sudah seperti petir apalagi lagi buru-buru begini!
"Baju, diaper, kaos kaki, jaket, apalagi ya?"
Aku mengecek sekali lagi isi tas ini agar tidak ada yang tertinggal, kalau sampai ada yang tertinggal Kak Satria bisa nyanyi sepanjang jalan. Sejak ada anaknya apalah arti diriku ini...
Setelah semua beres aku segera mencari dua pria ganteng ku untuk segera berangkat kalau nggak pasti Tisa meledak lagi..
Aku menumpuk tas baby dengan koperku yang sudah siap di bawa, sekarang tinggal nyari bapak sama anak!
"Kak! Ayo cepetan!" ajakku.
Bang-Sat ku ini malah seakan tidak peduli, dia masih tetap asyik berpelukan dengan anaknya. Mana anaknya juga anteng banget kalau sama bapaknya!
"buru-buru amat mau ngapain sih Ya'? Orang acaranya juga masih besok!""Yang mulia ratu Tisa sudah teriak-teriak, Kak!"
"Tisa suruh duluan aja, mau nyiapin tenda kali itu anak!"
Aku mendekati dua pria terganteng dalam hidupku.
"Ariel sayang, sama mama ya! Mandi terus kita jalan-jalan!" rayuku, tapi seakan sudah teracuni oleh papanya, anakku ini malah tertawa sambil memeluk papanya.
"Hahaha.. Nggak mau sama mama ya? Mau mandi sama Papa? Iya? Padahal Papa maunya mandi sama Mama loh!" ujar Kak Satria sambil memeluk anak nya ini.
Dan 20 menit berlalu, posisi masih sama. Kak Satria belum ada tanda-tanda ingin bersiap berangkat, hpku sejak tadi sudah getar terus menerus, pesan dari Tisa. Pantesan getarannya beda.
Akhirnya karena sudah putus asa, aku kembali ke kamar dan mandi, masa bodo sama dua pria itu. Kalau perlu aku berangkat ke Semarang sendiri.
Setelah selesai mandi, aku menyeret koper dan menentang tas baby ke mobil sendirian menghiraukan Kak Satria yang belum juga pindah dari sofa, malah semakin asyik bercanda dengan anaknya.
"Lah kirain Mama kamu sudah berangkat, Sayang!" sapa mama niken yang baru pulang dari belanja bulanan.
"Ini mau berangkat, Ma!"
"Satria mana?"
"Mutia berangkat sendiri, Ma! Kak Satria di rumah sama Ariel." jawabku asal.
Mama niken tertawa geli melihat aku yang manyun-manyun karena kesal dengan anaknya.
"Biar mama yang turun tangan!" ujar Mama sebelum masuk.
"Kakinya sekalian diturunkan, Ma!"
"Haha, siap!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back!
RomancePuncak kangen paling dahsyat adalah ketika dua orang tak saling menelepon tak saling sms bbm-an dan lain-lain tak saling namun diam-diam keduanya saling mendoakan. _Sujiwo Tedjo_