Mutia dan Satria kembali menemani malam minggu kalian.. 🥰
Selamat membaca!
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Satria
"Kamu pacaran sama Mitha?"
Aku masih fokus dengan laptopku tanpa berniat menjawab pertanyaan Afrina. Dia menggeser tubuhnya lebih dekat denganku, sejak kemarin dia sekeluarga menginap di rumah Sedayu.
"Kayaknya aku salah ngomong sama kamu deh Sat!"
"Apaan?"
"Aku pernah bilang dukung kamu sama siapapun, gak penting orangnya siapa asal kamu bahagia."
Aku menatapnya menuntut jawaban.
"Aku salah karena ternyata kebahagiaan kamu tergantung dengan siapa orangnya."
Aku tak berniat menjawabnya, aku tahu arah tujuan Afrina karena memang seperti itu kenyataannya. Bahagiaku memang aku sendiri yang ciptakan, tapi sejak beberapa bulan terakhir aku sadar bahwa bahagiaku ada ditangan seseorang.
"Sekarang semuanya terserah kamu! Aku tahu kamu sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan hidup kamu." Ucap Afrina lagi sambil mengusap rambutku lalu masuk ke kamarnya.
Aku menyambar kunci dan dompet. "Ma! Satria pergi sekarang!"
Tanpa menunggu jawaban mama yang sedang sibuk di dapur aku bergegas pergi. Hari ini aku janjian sama teman-teman sekolah menjenguk istrinya Rifky yang belum lama ini melahirkan sekalian reuni juga dengan tim basket dulu.
Rumah Rifky cukup jauh, berada di pinggiran kota Jogja, butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke rumahnya. Aku berhenti sebentar di toko perlengkapan barang bayi, membeli hadiah untuk bayinya Rifky.
Ketika aku sampai di rumah Rifky ternyata teman-teman yang lain sudah berkumpul. Setidaknya ada 4 orang, mereka semua satu tim basket denganku. Sebenarnya masih banyak anggota lain tapi mereka berhalangan ikut, ada yang di luar kota juga.
"Bang- Saaat!!" Mereka kompak berteriak saat aku turun dari mobil.
Sial. sebenarnya mereka menyapa atau sedang mengumpat, eh??
Doble sial lagi, mereka semua datang bersama pasangan masing-masing ada yang sudah nikah, ada yang baru pacaran yang penting judulnya tetap bersama pasangan. Aku sebagai kakak kelas merasa benar-benar tertohok dengan datang seorang diri kesini.
"Akhirnya... Setelah sekian lama ketemu lagi dengan kapten basket sekolah, ketua osis, ketua kelas...apalagi guys tambahin!" Ujar seseorang bernama Chiko. Aku memeluknya sambil memukul punggungnya karena dia kebanyakan omong.
"Pemenang award sekolah kategori siswa paling memikat!" Rifky menimpali.
"Juara lomba karya ilmiah." Fadli ikut menambahi, aku masih membiarkan mereka terus megoceh.
"Juara lari marathon tingkat provinsi!" Seseorang bernama Dion tak mau kalah.
"Tapi sayang masih jomblooooo!"
Kurang asem, Setelah mereka kompak memuji-muji pada akhirnya bersamaan meledekku."Kampret semua!"
Mereka malah semakin puas tertawa bahkan cewek-cewek yang mereka bawapun ikut menertawakaanku.
"Udah woy!! Mana anak kamu Ky?"
"Sebentar Bang! Lagi digantiin popok!"
Tidak lama kemudian Aura keluar menggendong bayinya, aku sempat terpaku sebentar melihat seseorang yang berjalan di belakang Aura, tangannya membawa botol susu, senyumnya pun tidak pernah lepas dari wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back!
RomancePuncak kangen paling dahsyat adalah ketika dua orang tak saling menelepon tak saling sms bbm-an dan lain-lain tak saling namun diam-diam keduanya saling mendoakan. _Sujiwo Tedjo_