🌹Come back #34

3.4K 447 60
                                    

Halo guys, gimana tamatnya?
Haha, sebenarny lagi pengen rame aja authornya, ternyata rame beneran.

Sudah jangan pada gelisah, ini author kasih part lanjutanny kok!

Selamat membaca!🤘😂

🌹
🌹
🌹
🌹
🌹

Cukup lama aku bertahan duduk di samping Kak Satria, tidurnya semakin nyenyak sepertinya. Aku sudah menghubungi Kak Syarif dan memintanya untuk segera datang kesini setelah mengantar Tante Niken. Saat ini aku sudah sangat merindukan kamarku, ingin segera mengunci diri di sana.

Perlahan aku berdiri agar tidak mengganggu tidurnya Kak Satria, aku sudah meyakinkan hatiku sendiri untuk melupakannya, mungkin memang akan berat pada awalnya tapi aku yakin waktu akan menyembuhkan hati yang terluka, aku hanya perlu bersabar dan merelakan semua perasaan ini.

"Mau kemana Ya'?"

Aku berhenti saat Kak Satri menahan tanganku.

"Mau pulang Kak! Kak Syarif sebentar lagi kesini kok!"

Dia tidak menjawabku hanya terus menatapku lalu dia duduk dengan tangannya masih memegang erat pergelangan tanganku.

"Mataku sudah pegel banget Ya' pura-pura tidur padahal enggak. Tapi kamu gak paham!" Ucapnya dengan nada protes.

"Maksudnya?"

Aku belum paham apa maksudnya tapi dia malah tertawa dan menarikku agar duduk di bed. Aku duduk di depannya dengan tanganku yang masih dia genggam erat.

"Aku pura-pura tidur, biar kamu bilang  cinta sama aku lagi. Tapi malah mau pergi."

Aku masih belum mau berspekulasi terlalu jauh, takut kecewa. Kak Satria mengusap dahiku yang berkerut.

"Aku nunggu kamu jawab cintaku Ya'. Waktu itu kamu jawab kan?"

"Kakak dengar?"

Dia tertawa pelan. "Dengar Ya'! Makanya tadi aku pura-pura tidur siapa tau kamu mau bilang lagi, kalau kamu bilang lagi aku langsung akan ajak kamu ke penghulu. Tapi ternyata malah mau pergi gitu aja."

"Kenapa waktu itu Kakak tetap diam?"

"Ya kamu bilangnya sama orang tidur Ya', aku pikir kamu akan bilang lagi saat aku sudah bangun makanya aku langsung pesan cincin sama Aurel, tapi ya kita malah sempat menjauh kemarin. Mungkin memang jalannya harus seperti itu dulu."

"Kak?"

Dia membetulkan posisi duduknya lebih dekat denganku. Kedua tangannya kini memegang erat tanganku.

"Kita kurang kerjaan gak sih Ya'? Kita membuang-buang waktu selama ini, aku sih mungkin yang kurang kerjaan. Aku dikirim foto sama Delta, dan sejak tadi lihat itu aku memang sudah ingin menyerah Ya'! Bukan karena aku pengecut, tapi karena aku mementingkan perasaan kamu, aku berharap kamu bisa mendapat pria yang jauh lebih baik dariku. Tapi lihat kamu berdiri di sini dan melihat sorot mata kamu yang begitu tulus, maaf kalau  aku ingin kembali mengharapkan kamu Ya'!"

Aku masih menatapnya masih terlalu bingung mau merespon apa.

"Sekarang ini aku udah gak butuh lagi jawaban atas ungkapan cintaku. Sekarang aku mau tanya lagi sama kamu. Boleh?"

Dan aku hanya bisa mengangguk.

"Aku pernah bilang enggak ingin jadiin kamu pacar, karena kamu terlalu berharga untuk hanya sebatas pacar Ya'!"

Aku menahan nafas, entahlah sekarang perasaanku campur aduk.

"Mutiara Kasih! Maukah kamu menikah denganku, menjadi pendampingku dan menemani sisa umurku?"

Come Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang