SATRIA
"Mission completed, Pak!"
"Bagus! Terus awasi target!"
"Siap! Laksanakan!"
Ha-ha dasar geblek, gara-gara Delta aku jadi ikutan gesrek! Tapi lumayanlah bikin tenang, karena Mutia aman.
Aku memasukan hp ke saku lagi lalu melanjutkan makan siang yang sempat terpotong karena telepon dari Delta.
"Hai Sat, udah mau selesai ya?"
"Hai Mit! Belum ini. Duduk aja!"
"Input basic datanya udah selesai Sat? Kita nunggu itu soalnya baru bisa jalan."
"Iya, Sorry Mit, nih gue sama Iwan ngejar terus biar cepat selesai, kalau perlu sampai lembur biar bagian lo dan Sasa juga gak ketunda lama."
"Oke! Biar cepet pulang juga kan?"
"Haha, tau aja Mit!"
Jelaslah aku pengen cepet pulang, kangen banget sama Mama.
Dan Mutia tentunya!
Selesai makan siang, aku bergegas kembali ke rumah sakit bergantian dengan Iwan. Sejak tadi dia belum istirahat.
Aku menyuruhnya untuk sholat lanjut makan dan aku yang akan melanjutkan input data pasien. Jadi tugasku selama di Bali adalah untuk update sistem informasi manajemen di rumah sakit ini.
Tiga tahun yang lalu, kantor memenangkan tender untuk mengerjakan sistem ini dan tahun ini kembali bekerjasama untuk mengupdate sistemnya.
Pekerjaanku bakalan berat beberapa hari kedepan, karena aku harus mengejar input 24ribuan data. Untung saja setiap malam ada orang yang setia menemaniku lembur, walau hanya lewat telepon.
Beruntung banget ya aku bisa deket sama dia, sekali aja dia bilang cinta, langsung aku lamar dia.
***
"Istirahat dulu Sat! Lanjut besok lagi, udah jam dua pagi ini!"
"Lo tidur duluan aja Wan! Gue lanjut ini, tanggung. Tar gue tidur habis subuhan aja!"
Iwan yang sudah tidak bertenaga akhirnya menurut apa kataku, dia langsung merebahkan diri di dekat meja kerja, kebetulan ada matras, mungkin yang biasa dipakai perawat jaga malam.
Aku tadi sempat gak bertenaga tapi alhamdulilah ada wanita baik hati yang mau menemaniku lembur seperti biasa, sebenarnya gak enak juga sama dia, kasihan sampai ketiduran, baru dua jam yang lalu aku memutus sambungan teleponnya.
Aku melepas kacamata dan mulai meregangkan otot-otot ketika sayup-sayup dengar suara adzan. Kecil banget suaranya, maklum disini masjid masih lumayan jauh-jauh jaraknya.
Aku menutup laptop dan bersiap sholat shubuh baru aku akan pulang ke rumah untuk tidur sebentar sebelum lanjut kerja. Aku sampai rumah sekitar pukul 6 pagi dan langsung beristirahat.
Tok..tok..tok
Dengan langkah sedikit berat aku membuka pintu, baru juga mau merem.
"Ada apa Mit?"
"Nih sarapan, tadi gue beli sekalian di depan!"
"Repot-repot banget, makasih ya!"
"Cuma beli itu doang, ya udah gih lanjut istirahat!"
"Oh iya Mit, gue minta tolong ya? Nanti jam 10an kalau belum lihat gue lo gedor-gedor aja pintunya takut kelamaan tidurnya!"
Mitha tertawa dan mengangguk lalu permisi ke kamarnya. Aku kalau tidur suka kebablasan soalnya, ya walaupun udah setting alarm dan pesen ke Mutia juga buat bangunin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back!
عاطفيةPuncak kangen paling dahsyat adalah ketika dua orang tak saling menelepon tak saling sms bbm-an dan lain-lain tak saling namun diam-diam keduanya saling mendoakan. _Sujiwo Tedjo_