KITA

AKIRA 52

Mata aku celik. Aku pandang serata bilik. Gelap. Pukul berapa ni? Perlahan-lahan tangan Hadi yang mengikat pinggang aku, aku angkat dan aku asingkan tubuh aku dari hangat tubuh dia. Aku capai telefon dan lihat jam pukul 3.30 pagi.

Aku ke tandas untuk membersihkan diri. Keluar dari tandas, aku mencuri pandang Hadi di atas katil. Dia masih nyenyak terbalut dalam selimut diulit mimpi. Aku tak kejut dia. 

Dia cinta hati aku, dia nyawa aku, tapi sekarang, aku terdesak, aku lemas, aku perlukan penyelamat, aku perlukan cinta yang lebih kukuh, cinta yang aku dambakan, cinta yang akan selamatkan aku—cinta Tuhan aku.

Jadi aku bentang sejadah dan tarik nafas dalam-dalam.

Ya Allah, bintang-bintang tergantung di dada langit, pintu-pintu rumah tutup berkunci, Raja menutup pintunya dan Kau, Raja segala raja membuka pintu-Mu. Kekasih hanyut dalam pelukan kekasih dan aku di sini, aku di sini berdiri di hadapan Mu.

Ya Allah, hamba-MU ini mendambakan saat untuk jadi kekasih Mu. Jadi tolong, tolong jangan Kau sisihkan aku dari dakapan rahmat Mu Ya Allah, kerana aku perlukan Mu, terlalu perlukan Mu, tolong Ya Allah, tolong Ya Tuhan Pemilik langit dan bumi, tolong dengar rintihan hamba Mu ini....

"Allahuakbar."

A/U notes:

Writing this chap, especially the prayer is intimate and emotional. I got teary writing it and I think it's the most honest entry I have ever written.

Hope you can feel the honesty too.

The reason why I put this scene, where Akira turns to her Master is because depression is not just a mental disease, it eats up our spiritual value as well. 

Get the medical assistance, family and friends' support but at the same time, find Allah. Find Him even if you have to crawl. 

Find Him even if you feel empty and void. 

Find Him even if it hurts. Find Him. He's here for you, for me. Okay?

Vote and komen. You can use the prayer too. May it benefit you immensely, ameen