PART 46 : Comeback Home

516 97 51
                                    

MOHON BIJAK DALAM MEMBACA, INGAT BAIKNYA, LUPAKAN BURUKNYA^^
***

Setelah menaiki lantai menggunakan lift apartemen, kami berlari menuju tempat tujuan dimana mereka- para anak gold class tengah bersembunyi. Langkahku menarik seluruh atensi ketika aku tanpa basa-basi membuka pintu. Melihat mereka semua ketakutan, aku segera memasuki ruangan itu lalu memeluk mereka berempat. Nana, Rosa, Stella, dan Vanessa.

Aku mundur sembari menggigit kuku, penuh kegugupan. "Bagaimana? Bagaimana kalian ..?!" Tanganku semakin menggetar. "Kenapa? Seperti ini," ucapku lirih. Air mataku menerobos keluar, mengalir dengan deras di wajahku.

Bu Indri yang entah muncul darimana langsung memegang tanganku yang memucat. "Sekolah itu bermasalah. Polisi sedang menjalankan tugasnya sekarang. Anak-anak, matikan GPS kalian. Jangan sampai para wartawan tahu kita ada di mana." Semuanya mengangguk lalu menurut.

Aku menggeleng. "Enggak, Bu! Ovile dalam bahaya. Dia masih di sekolah!"

"Aku udah hubungin dia, sekarang Ovile aman di biliknya. Aku nyuruh dia buat rusakin cctv-nya aja, supaya orang gak tahu Ovile ada di mana." Aku langsung menoleh ke sumber suara setelah mendengarnya. Dia ternyata Ipul. Cowok yang selama ini hilang kabar saat Olimpiade Internasional Sains baru saja diadakan.

"Ipul ...," ucapku, "harusnya kamu ikut bareng aku buat olimpiade kimia."

Ipul menggeleng lalu tersenyum. "Kepala Sekolah gak biarin aku buat ikut, karena sesuatu hal. Tapi gak apa-apa sih, Papa malah ngedukung dan bantu aku nyari tahu kebusukan Kepala Sekolah."

"Jadi ... Kamu ...?"

Arvin mengangguk. "Ipul dan Bu Indri yang menyelidiki semua ini. Asal kamu tahu aja Nin, satu minggu kamu tidak sekolah. Sekolah itu semakin menunjukkan ketidakwarasannya."

Nana mendekatiku dengan raut wajah yang serius, ia memberikanku ponselnya yang otomatis kuterima. Sebuah artikel yang di sebarkan baru-baru ini. Menunjukkan skandal SMA Bina Bakti setelah mendapat kabar dari pihak kepolisian.

Kepala Sekolah, diungkapkan baru-baru ini sudah menggelapkan uang senilai 5 milyar setiap tahun bersama asistennya. Selama 15 tahun berturut-turut ia memimpin di Bina Bakti, membuat nama sekolah itu menjadi tinggi karena dibuatnya kelas terunggul. Skandal Kepala Sekolah lainnya, tahun lalu ia memakai uang sekolah senilai 500 juta untuk berlibur ke Texas bersama orangtua murid. Kasus lainnya, menerima suap, manipulasi nilai, dan lain-lain. Kepala Sekolah kini menjalani proses hukuman di pengadilan bersama para antek-anteknya yang terlibat dalam kasus ini.

"Kalian serius melakukan ini semua? Meskipun kalian tidak menyebarkannya, setidaknya kalian bisa lulus di Gold Class dan mendapat masa depan cerah sebelum kebusukan Kepala Sekolah terungkap. Tapi kalian sekarang ... membahayakan diri kalian sendiri," ucapku setelah merasa demikian.

"Kita sama sekali gak membahayakan diri, Nin. Justru ini buat masa depan kita. Kebusukan kepala sekolah tidak akan tersembunyi sampai selamanya dan saat kita lulus kamu yakin hal itu tidak berimbas pada kita?" ucap Nana.

"Nindy, sejak berita kedua guru yang melakukan hal tidak senonoh itu, sudah menarik perhatian publik. Belum lagi skandal kematian Audy. Sejak tahu bagaimana kebusukan sekolah ini, aku gak mau jadi lulusan gold class," ucap Vanessa.

"Hm, bahkan di kehidupan kita selanjutnya. Kamu yakin sekolah masih bisa melindungi kita?" timpal Nana.

"Tapi jangan sampai menyebar video aib kalian sendiri! Bagaimana orangtua kalian, hah?!"

"Satu-satunya cara mengungkapkan semua ini adalah gold class!" Frans mendekat. "Mungkin kita bakal dapat diskriminasi sosial setelah ini. Lo bener, Nin. Seharusnya kita gak melakukan itu. Tapi ... yang pertama, gue gak mau nyesel seumur hidup karena belajar di sekolah itu. Kedua, kesuksesan bukan dari SMA Bina Bakti, bukan dari gold class. Oke, mungkin bener gold class sangat-sangat berpengaruh buat masa depan kita. Tapi liat nyokap gue. Dia, sekarang gila, Nin. Dia mantan anak gold class dari keluarga miskin, dia punya masalah sosial karena hidupnya dihabisin buat belajar. Dan meski dia jenius pun, gak ada satupun perusahaan yang nerima dia karena punya masalah kejiwaan. So, SMA Bina Bakti gak akan bisa melakukan apa-apa lagi."

Cause I Meet You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang