Epilog 14 : Bagaimana Jika Ways Of Survival Tidak Pernah Ada? (2)

751 156 6
                                    

Time Fall, jembatan yang mengarah ke pandangan dunia yang berbeda, menghubungkan setiap dunia mimpi yang diberi kehidupan. Namun, pada saat yang sama menjadi pembatas antara dunia. Hanya Impian Paling Kuno di tiap dunia yang bisa melewati batasannya.

Dan sarana yang digunakan diciptakan oleh Tower Of Nightmares. Dari salah satu pandangan dunia, sebuah Dark Hole terbentuk, entitas tanpa tubuh keluar darinya kemudian mulai berubah menjadi karakter dan membangun tubuhnya sendiri.

Dia Monarch Jaehwan, salah satu dari Juri Pusat Pohon Ilusi yang melayani God Of Stories.

Ketika dia baru saja keluar dari Dark Hole dan memeriksa dunia mimpinya sebagai Impian Paling Kuno, dia mendeteksi kedatangan sesuatu atau apapun itu yang seharusnya tidak ada dalam pandangan dunianya. Monarch Jaehwan memiliki firasat aneh bahwa ada sesuatu yang dia kenali setelah melihat sarana penembus batas Time Fall.

Itu adalah Gerbong Kereta bawah tanah dengan nomor 3807 tertulis. Monarch Jaehwan mendapat pencerahan. Dia memicu gangguan untuk menyelidiki pemilik sarana penembus batas itu yang bisa berkeliaran ke pandangan dunia yang lain.

Lalu, dia tercengang.

"Apa kau <Big Brother>?"

Dia tanpa sadar bertanya pada pemilik sarana itu yang entah kenapa membuatnya merasa akrab. Dia hanya tahu satu entitas yang memiliki rasa keakraban dengannya.

Situasi ini terbukti sangat sulit untuk dipahami.

"Aku bertanya apakah kau <Big Brother> atau bukan?"

".... Tidak, tunggu sebentar. Akulah yang bertanya  di sini. Siapa kau? Dan apa ini <Big Brother>?"

Monarch Jaehwan tidak suka pada respon seperti itu, jadi dia menyimpulkan menurut kepercayaannya.

"Sepertinya kau bukan <Big Brother>. Tapi, bagaimana kau bisa melewati Time Fall dan masuk ke sini? Selain itu, kereta apa ini? Kereta bawah tanah ... Apakah ini salah satu jenis yang dibuat Tower Of Nightmares? Bagaimana cara kerjanya?"

Dia melihat interior gerbong kereta bawah itu dengan rasa penasaran, lalu dia menggunakan pendeteksi sebagai salah satu Juri, selain sesama Juri, tak ada kekuatan yang bisa menghalanginya.

Itu terbukti, dia merasakan pemilik gerbong itu memiliki suatu penghalang yang membuatnya semakin jengkel karena rasa keakraban.

Itu tidak mungkin, atau....

Monarch Jaehwan menyangkal pemikirannya, dia memutuskan untuk melenyapkan entitas yang berani sewenang-wenang datang ke pandangan dunianya. Dengan pedang hitam lebih gelap dari kegelapan Abyss, dia hampir menghancurkan gerbong itu.

Namun, entitas di depannya melawan dengan cerita-cerita aneh yang memiliki ego sendiri.

"Apa kau regresor?"

Monarch Jaehwan bertanya-tanya apakah dugaannya benar. Sayangnya, entitas itu tak menjawab. Sekali lagi, dia menyimpulkan sendiri jawabannya.

"Kau adalah seseorang yang tidak menerima kenyataan. Jadi, musnah!"

Ciiiiiik!!!!

Sialan.

Monarch Jaehwan terlempar keluar dari gerbong sebelum bisa menebas entitas itu. Dia bersumpah akan mencarinya dan melenyapkannya tanpa sisa ketika dia dideportasi kembali ke Dark Hole.

***

{{Monarch Jaehwan, apakah kau ingin lulus dari tes untuk menjadi Juri senior?}}

Monarch Jaehwan membungkuk dengan sikap ksatria di depan simbol God Of Stories. Sebuah buku besar yang melayangkan untaian kata-kata setiap kali terbuka.

Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang