Epilog 33 : Bagian Terakhir dari Akhir (1)

408 83 1
                                    

"Kim Dokja?"

Semua potongan cerita yang seperti layar cuplikan film pecah bersamaan, ruangan putih itu kini dipenuhi asap hitam hasil dari pecahannya. Yoo Jonghyuk berhenti menyerang dan menatap dengan bingung 'orang itu'.

[Kau berusaha dengan cukup baik, protagonis]

Ada sesuatu yang terasa salah di sini, Yoo Jonghyuk menelan rasa pahit di mulutnya. Dia mengantisipasi apa yang akan dilakukan 'orang itu' sambil tetap mempertahankan kewaspadaan.

[Namun, kau harus mengembangkan kebencian untuk mengakhiriku]

Murid-murid mata Yoo Jonghyuk bergetar kuat, firasatnya buruk. Dan pada saat berikutnya, dia mendengar tangisan teman-temannya dari belakang. Baru sekarang dia menyadari bahwa 'orang itu' benar-benar bukan rekannya lagi, dia adalah malapetaka yang harus dimusnahkan. Akan tetapi, Yoo Jonghyuk entah mengapa merasa kesulitan untuk membencinya, itu membuatnya sakit kepala.

Sebelum Yoo Jonghyuk dapat bereaksi terhadap teriakan anggota partainya, ruangan berguncang keras dan dia jatuh hanya untuk menyaksikan pemandangan yang sangat mencengangkan.

Ruangan putih berubah seperti perubahan panggung di dunia skenario itu, tentu saja dia tahu bahwa ini mungkin. Namun, yang membuatnya tercengang adalah tempat yang menjadi acuan panggung baru ini.

Padang tandus dengan langit kemerahan serta awan hitam yang mulai berkumpul. Merinding merayapi tubuhnya, tiba-tiba -

-Aku tidak menyangka dia akan sejauh ini. Protagonis, pinjamkan tubuhmu sebentar.

"Apa-"

Yoo Jonghyuk tidak bisa menolak, pemilik suara dari dunia ilusi yang anehnya masih terus menghantuinya itu tiba-tiba meminjam tubuhnya.

Detik berikutnya, tubuh Yoo Jonghyuk diselimuti aura keemasan sesaat kemudian dia mengangkat wajahnya untuk mengamati reaksi 'orang itu'.

Di belakangnya, God Of Stories dan Monarch Jaehwan membuka rahangnya sambil melebarkan matanya. Yang lain takkan tahu apa tempat ini, namun keduanya tahu persis, tidak, God Of Stories yang lebih mengetahui makna tempat ini.

Bagi Monarch Jaehwan ini adalah tempat pertemuan pertamanya dengan <Big Brother> nya dalam peperangan Dewa Kuno. Namun, bagi God Of Stories ini adalah tempat dimulainya tragedi sehingga terbentuk dunia di bawah asuhan The First Nightmares. Benar, tempat ini.........

Partai Yoo Jonghyuk tak bisa berkata-kata dan hanya memandang langit kemerahan dan awan hitam seolah mereka melihat dunia yang benar-benar telah hancur. Akan tetapi, itu hanya sesaat, mereka harus menghadapi makhluk-makhluk yang disebut Juri itu dengan perlawanan keras.

Plotter mengerutkan kening melihat pemandangan ini karena itu bahkan lebih buruk dari giliran regresi ke--1863 nya, sangat mengerikan seakan dunia ini bukan tempat bagi makhluk hidup.

Tanah gersang di bawahnya retak dan dari retakan itu keluar lava merah menyala. Lee Hyunsung yang sekarat berada di bawah perlindungan Jang Hayoung dengan kekuatannya yang telah kembali sepenuhnya, namun tak cukup untuk menghadapi para Juri sehingga dia berada di barisan belakang.

Para Juri yang telah diserang tidak lagi bisa menyembuhkan diri, mereka menjadi yakin untuk membalas dendam demi Lee Hyunsung.

"Hyunsung-ssi, bertahanlah! Aku akan membalas dendam untukmu, aku tak peduli lagi. Kim Dokja sudah lama mati, jadi kalian yang masih berharap, itu adalah kebodohan total!!!"

Jung Heewon dengan panik menebaskan pedangnya ke beberapa Juri sambil berteriak.

Yoo Sangah tertegun pada betapa berdurinya kata-kata Jung Heewon, tapi itu memang benar. Yang pertama berusaha melihat melalui para Juri yang menyerang ke 'orang itu', tujuan mereka datang ke sini adalah 'dia'. Yoo Sangah menguatkan diri kemudian membantu Jung Heewon dengan kekuatan pengendali waktu, dia memperlambat gerakan para Juri, kekuatannya tidak lagi diserap. Sebenarnya semenjak perubahan panggung terjadi, kekuatan anggota partai dapat digunakan sepenuhnya.

Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang