"Apa kau serius? Orang itu musuh sebenarnya?!" tanya God Of Stories tak percaya pada penjelasan Kim Dokja yang berwajah poker.
"Ya, itu yang selalu aku pertanyakan sebelumnya dan sekarang aku yakin," balas yang terakhir sambil menatap langsung ke mata coklat Yoo Jonghyuk yang bergetar. "Jika mungkin apakah kalian masih mau membantuku? Aku tahu yang kulakukan selama ini pada kalian adalah hal yang jahat, jadi tidak apa-apa kalau kalian tidak mau," lanjutnya ketika luka-luka lecet di tubuh kurusnya mulai membengkak.
"Beritahu aku, Kim Dokja. Semua alasanmu," sahut Yoo Jonghyuk yang sudah kehilangan minat untuk terkejut lagi. Segala hal mengenai Kim Dokja akan selalu mengejutkan, jadi dia harus terbiasa dengan itu.
"Yah, kupikir sekarang waktu yang tepat, secara singkat aku adalah penjelajah waktu atau kau bisa menyebutnya pengendali waktu juga, aku melakukan keduanya untuk merubah beberapa hal yang seharusnya tidak terjadi atau untuk mencegah sesuatu yang menjadi malapetaka —"
God Of Stories menyela. "Jadi kau bukan Kim Dokja?!" dan disambut Yoo Jonghyuk yang memelototinya. Kim Dokja terkekeh sebentar meskipun luka di area bibirnya semakin buruk. "Aku Kim Dokja saat ini," jelasnya.
"Itu artinya kau bukan Kim Dokja sebelumnya, lalu siapa kau?! Pengendali waktu? Apakah hal semacam itu bahkan ada? Aku tidak percaya! Pengendali waktu hanyalah simbol!" ucap God Of Stories dengan berapi-api dan kekesalan yang tampak sangat jelas terpampang di wajahnya.
Ekspresi Kim Dokja berubah dalam waktu yang sangat singkat, namun Yoo Jonghyuk dapat melihatnya, itu adalah ekspresi seseorang yang telah menjalani neraka tak terhitung jumlahnya serta hancur perlahan-lahan, tidak, mungkin lebih dari itu karena dia tiba-tiba teringat Plotter.
"Kau benar, aku hanya simbol," jawab Kim Dokja dengan nada datar. "Dan karena itu aku tidak bisa benar-benar menjadi manusia, tapi anehnya aku masih bermimpi mewujudkannya dengan bantuan The First Nightmares," lanjutnya lebih jauh, sangat berbeda dengan orang itu yang dikenal Yoo Jonghyuk terlalu tertutup.
"Itu cukup. Jadi, apa rencanamu selanjutnya?" sela yang terakhir untuk mencegah penyangkalan God Of Stories yang siap menyemburkan kata-kata menusuk.
"Hanya sementara, aku tidak bisa tinggal di sini lebih lama. Oleh karena itu, aku memberitahu kalian, narasi akan dimulai lagi setelah aku pergi."
Kim Dokja mengusap rambutnya yang kotor sambil mengatakan itu seperti orang yang frustrasi, namun sebenarnya tidak begitu.
"Pergi?"
"Kim Dokja, kau mau pergi ke mana lagi?!"
Dua suara saling bersahutan untuk menanggapi penjelasan mencengangkan itu.
"Ada beberapa hal yang harus kulakukan di garis waktu lainnya, kali ini aku tidak bisa menjamin pertemuan berikutnya. Jika cerita ini diselesaikan dan kalian berhasil mengubahnya dengan informasi yang kukatakan, maka aku akan kembali."
Sebelum kedua pendengar sempat membalas, Kim Dokja terhuyung-huyung seolah seseorang telah memukulnya di bagian belakang kepala, Yoo Jonghyuk menangkapnya yang akan terjatuh. Pada saat itu, —
"S-siapa kalian?!"
Dua pasang mata membesar pada ucapannya dengan wajah kebingungan total.
***
Kim Dokja tidak tahu bagaimana dan mengapa dua anak yang terlihat seusianya terus mengganggunya dan bersikap seperti orang dewasa yang merawat seorang anak, meski dia hanya mengetahuinya lewat interaksi singkat dengan Ibunya.
Pertemuan pertama dengan mereka adalah seminggu yang lalu dan ini liburan musim panas, jadi tidak aneh bagi kedua anak yang tak pernah dia lihat di musim lainnya untuk berada di taman bermain hari itu, namun yang dia maksud bukan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/236710023-288-k247209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]
FanficIni adalah fanfic dari karya aslinya, aku menulis ini untuk menemukan epilog yang kuinginkan sebagai pembaca karena epilog karya aslinya adalah open ending maka aku bisa melanjutkan epilognya. Untuk yang belum baca novelnya sampai tamat sebaiknya j...