Epilog 25 : Nightmares (1)

498 107 25
                                    

—[God Of Stories, saya memprotes campur tangan Anda dalam pandangan dunia yang saya awasi]

God Of Stories memikirkan pernyataan protes itu untuk sesaat, lalu mendesah pelan di ruang tertutup dalam lantai tertinggi Tower Of Nightmares, dia sebagai pengawas dari cerita yang diturunkan Tower Of Nightmares dan melaksanakan tugasnya sesuai keinginan Nightmares.

Melihat ruangan putih tempat Ujian berlangsung dan persetujuan terang-terangan tower Of Nightmares, God Of Stories bertanya-tanya apakah niat si pelaku kekacauan itu nyata ataukah tipuan lagi?

Akan tetapi, dia tak punya pilihan selain menepati janjinya pada pelaku itu.

—{{Apa yang kau minta kali ini}}

—Penjelajah yang Tertinggal tersenyum tipis lalu memberitahukan permintaannya yang luar biasa mengerikan.

—[Ketika masa tidur itu datang, Anda harus tiba pada saat yang tepat]

—God Of Stories tercengang dan dengan cepat bertanya {{Kau sudah mengingat semuanya?}}

—Penjelajah yang Tertinggal memiliki ekspresi yang menunjukkan 'kenapa masih bertanya sesuatu yang jelas?' dengan kurang ajar.

—[Aku selalu ingat, aku hanya menipu diriku untuk tidak mengingatnya dan Anda tahu itu benar-benar berhasil. Sebagian besar memang tersimpan dalam perpustakaan]

—God Of Stories tidak tahan lagi sehingga dia memberikan hukuman penghancuran tubuh fisik pada Penjelajah yang Tertinggal dan tidak mengizinkannya membentuk tubuh fisik sampai jangka waktu tertentu.

Dan saat ini, dia dalam perjalanannya dari lantai tertinggi Tower Of Nightmares ke ruang altar tempat simbolnya berada. Altar itu hancur seperti yang sudah diduga berkat pemahamannya terhadap sifat Juri kecil.

God Of Stories memulihkan altar itu dan berencana akan menggunakannya …… namun, dia tiba-tiba menyeringai licik dan bersembunyi tanpa siapapun bisa mendeteksi.

Beberapa orang memasuki ruang altar dengan wajah kaku dan tubuh yang sedikit gemetar akibat suasana menyeramkan dari ruang altar yang sebelumnya hancur. Akan tetapi, tidak seperti dugaan mereka, altar itu masih ada. Plotter yang bertindak sebagai pemimpin merasa lega, ada sesuatu yang tidak beres di Pohon Ilusi sehingga tak satu pun Juri ada, jadi dia mempunyai pemikiran bahwa hal buruk terjadi di ruang altar.

Untungnya tidak seburuk yang dia pikirkan, altar masih berfungsi dengan cahaya putih menyilaukan dari setiap garis yang tergambar di lantai marmer. Dia mengangguk ke partai Yoo Jonghyuk lalu menyeret mereka memasuki altar, setelah beberapa saat, cahaya putih dari altar sepenuhnya memakan mereka.

Di salah satu sudut, sepasang mata hitam menyipit, pemilik memakai gaun hitam selutut seolah dia menghadiri pesta dan aksesoris seperti permata mengambang di sekitarnya, tepatnya di sekitar wajahnya yang cantik. Tanda kecantikan di bawah mata kirinya bersinar, dia melangkah menuju altar kemudian memejamkan matanya.

***

"Aku God Of Stories."

Han Sooyoung jatuh terduduk dengan ekspresi ngeri seolah baru saja dipukul dengan keras di kepalanya. Dia melihat sosok yang memperkenalkan diri sebagai God Of Stories itu lalu bayangan dirinya di lantai yang seperti kaca. Itu mirip, hanya aura di sekitarnya berubah.

"Tidak mungkin," gumam Han Sooyoung lagi.

"S-Sooyoung-unni…… d-dia?!" teriak Shin Yoosung yang panik.

Anggota partai Yoo Jonghyuk yang lain tak berbeda, semuanya tercengang. Yang tidak normal adalah Plotter dan Yang Hebat, keduanya malah memiliki ekspresi 'ada apa dengan orang-orang ini?' Sama sekali tidak peka, kedua pasangan yang cocok.

Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang