Epilog 21 : Lelah (2)

514 119 9
                                    

—Cahaya putih yang sangat terang itu membutakan kami, itu adalah....

—Terbangun dalam ruangan putih luas tanpa apapun, dan sedikit anomali mulai terlahir.

—"Apa ini benar-benar yang kau inginkan?"

—"Kenapa kau berjuang sejauh ini hanya untuk… mati?!

—"Nomor 3, aku akan menepati janjiku."

Ruangan putih yang terbayang di pikiranku sekarang terwujud. Ini adalah Tower Of Nightmares, pabrik dari semua cerita dunia.

Aku melihat orang-orang yang kuseret ke sini. Monarch Jaehwan dengan mulutnya yang menganga dan 'dia' yang sedang menangis tersedu-sedu. Aku berjalan ke arah yang terakhir lalu merendahkan tubuh di depannya agar sejajar.

[Untuk memenuhi tujuanku, aku harus menipu diriku sendiri]

'Dia' berkedut kemudian menatapku dengan mata terbelalak. Akhirnya 'dia' menyadari niatku. Hal yang paling sulit dipahami adalah diri sendiri sehingga ada bagian yang bertentangan dan bagian yang mendukung, lalu itu tergantung yang mana yang akan kupilih.

[Meskipun kau memusnahkan mereka, mereka akan terbangun kembali di sini… dan sekarang!]

Pada akhir kata-kataku, ruangan putih berdengung. Cahaya abu-abu redup muncul satu demi satu, perlahan tapi pasti, itu membentuk tubuh fisik. 'Dia' gemetaran sambil melihat bolak-balik antara aku dan mereka.

[Generasi Pertama yang dipanggil akan didaur ulang… kau tahu maksudku, kan? Tak ada yang bisa disebut kematian bagi kita]

Aku mengalihkan perhatian ke Monarch Jaehwan, yang terakhir menutupi telinganya, tak mau mendengar kebenaran yang kusampaikan.

"Tapi, tapi… kenapa?! Kau bersenang-senang selama ini bersama teman-temanmu. Kupikir kau akan merubah pikiran itu, dan aku terlahir untuk membantumu. Kenapa kau juga menipuku?!"

'Dia' menggosok pipiku dengan keras sambil meneriakkan protes. Aku mengerti bahwa 'dia' akan mengira seperti itu. Namun, 'dia' tidak akan tahu apa yang kumaksud.

Juri yang kembali terbangun berjejer di seberang kami, mereka berjumlah ratusan. Tampaknya, 'dia' benar-benar mengurus semua Juri yang saat ini berada di Pohon Ilusi, 'dia' seperti julukannya 'Yang Hebat' membantai mereka semua sebelumnya.

Jika semua Juri dimusnahkan, maka daftar vacum tidak akan direalisasikan. Itu adalah tujuannya, mencegahku masuk dalam daftar vacum. Akan tetapi, 'dia' tak tahu esensi sebenarnya dari daftar vacum itu. Aku ingin mengakhiri ini………

Mungkin butuh beberapa saat bagi para Juri itu untuk mendapatkan kembali jiwa mereka dari Tower Of Nightmares. Aku memandang ke atas, ke kubah putih yang sangat jauh…

'Dia' melanjutkan tangisannya karena rasa kekecewaan yang ditampilkan di wajahnya, aku memeluknya, memeluk diriku sendiri.

Aku harap mereka datang tepat waktu, atau aku akan…

***

Yoo Sangah-ssi, bisakah aku meminta bantuanmu?

Yoo Sangah berlari dengan terengah-engah sambil mengabaikan kelelahannya untuk menuju kantor Yoo Jonghyuk di Pusat Kompleks Industri. Dia harus menemui Biyoo.

Di tengah jalan, dia bertemu Jang Hayoung yang terlihat frustasi, tapi lebih baik dari pemabuk malang sebelumnya. Jang Hayoung mengikutinya karena penasaran apa yang sedang terjadi.

Yoo Sangah tidak bisa mengatakan itu sekarang, tepatnya dia harus membicarakannya dengan Biyoo bukan orang lain.

—Tolong beritahu Biyoo, brankas dokumen rahasia ada di……

Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang