Di sebuah kamar flat kecil yang berantakan, seorang anak lelaki dengan tubuh kurus sedang meringkuk di ranjangnya.
—The First Nightmares memanggilmu.
Anak itu gemetaran saat membalas pesan yang tersampaikan di kepalanya dengan gumaman.
"Apa aku akan terjebak selamanya di sana?"
—Kau bisa memilih.
Selama beberapa ketukan jam yang berdetak di meja samping tempat tidurnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian untuk membuat keputusan.
"Aku akan menggantikanmu, dengan begitu apakah mereka bisa hidup kembali di sana?"
—Kau mungkin akan kehilangan alasanmu setelah ini, aku tidak memaksamu.
"Tidak apa-apa, bukankah reaslisme dan fantasy perlu dibedakan?"
—Memang, tapi kau akan mengalami penyiksaan jiwa tercabik-cabik.
Anak itu terkekeh meskipun perasaannya sama sekali tidak senang.
"Bukankah ini cara untuk melepaskan kutukanmu?"
—Kutukan kita.
"Aku tidak mengerti kenapa bisa menjadi 'kita', aku bahkan tak tahu wujudmu."
—Kau sangat tenang, bukan?
"Tidak."
Anak itu turun dari ranjang untuk mengambil sebuah buku catatan kosong dari lemari pakaiannya yang kecil.
"Aku akan menulis mulai sekarang."
Dia memutuskan saat mengambil pena lalu mencoret-coret halaman kosong dalam buku catatan itu.
<Catatan kehidupan ke-1>
***
Kembali di ruangan putih Tower Of Nightmares, Yoo Sangah yang pertama terbebas dari belenggu potongan cerita yang bersinar, dia dibebaskan dari ilusi. Tubuhnya goyah dan langsung ambruk dengan cepat.
Matanya menatap kosong ke atas, ke setiap potongan cerita yang seperti cuplikan film yang diputar berulang-ulang.
God Of Stories menghampirinya dan membantunya bangun.
"Ilusi yang mengerikan, bukan?" tanyanya.
Yoo Sangah mengangguk dan menatap God Of Stories dengan rasa terimakasih karena membangunkannya dari aliran pemikiran yang sesat. Dia melihat sekeliling ke rekannya yang juga sama-sama dibelenggu dan tidak sadar. Mereka pasti menjalani dunia ilusi sesat itu, Yoo Sangah berharap dia bisa melupakan apa yang 'orang itu' katakan sebelum terbangun.
Monarch Jaehwan ternyata juga ikut terbelenggu, itu tak terduga karena dia bukan bagian dari partai Yoo Jonghyuk. Namun, dia memiliki hubungan dengan 'orang itu', jadi mungkin saja dia menjalani ilusi yang menarik dan lebih mengerikan.
Sementara itu, Plotter sedang membaringkan Yang Hebat yang kehilangan kesadaran di sampingnya sejak The First Nightmares membuka ilusi, tidak, itu sejak Yang Hebat merusak segel bagi Nightmares untuk tidur abadi. Plotter menutup matanya yang terasa perih karena terus terpapar potongan cerita yang sangat mengerikan di sekitarnya. Dengan pengendalian diri yang kuat, dia mengabaikan beberapa serta melihat sisanya dengan penasaran.
"Harusnya mereka sudah pergi sekarang," gumamnya sambil mengelus kepala kecil Yang Hebat dengan pelan.
God Of Stories terus fokus pada layar merah yang diperbarui.
<<Kemunculan 75%>>
<<Perekaman 20%>>
<<Memulai Penyegelan>>
![](https://img.wattpad.com/cover/236710023-288-k247209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]
FanfictionIni adalah fanfic dari karya aslinya, aku menulis ini untuk menemukan epilog yang kuinginkan sebagai pembaca karena epilog karya aslinya adalah open ending maka aku bisa melanjutkan epilognya. Untuk yang belum baca novelnya sampai tamat sebaiknya j...