{{Juri kecil, apa yang membuatmu berubah pikiran?}}
Kim Dokja berlutut di ruangan God Of Stories dengan tubuh kecilnya. Dia sedikit menaikkan sudut bibirnya saat menjawab.
[Katakanlah, jika itu dapat menunda namanya dimasukkan dalam daftar vakum]
{{Kau mengambil resiko dengan menggantikan perannya, Juri kecil. Tower Of Nightmares tidak akan mentolerirnya. Kalian berdua akan musnah bersama}}
Kim Dokja menggeleng, mata hitamnya berkilau dalam kegelapan. Cahaya dari api hitam menyoroti wajahnya yang pucat. Kegelapan itu hanyalah latar belakang, semua makhluk di ruangan itu memiliki cahayanya sendiri, tergantung dari terang atau redup.
Bukan hanya Kim Dokja yang ada di ruangan itu, beberapa Juri juga hadir mendengarkan, termasuk Juri baru yang terpilih dengan nama Plotter.
[Itu tidak akan terjadi selama saya masih memegang emosinya, tidakkah Anda memiliki janji, Yang Mulia?]
Ruangan itu berguncang sejenak, mengekpresikan kemarahan pemiliknya. Api hitam berkobar-kobar, buku besar membuka halaman-halamannya dengan suara keras. Semua Juri selain Kim Dokja tersentak. Plotter mengepalkan tinjunya untuk menahan diri.
{{Sifatmu sama lancangnya dengan Reader, tapi keinginanmu bertentangan dengannya}}
Kali ini wajah tenang Kim Dokja berubah menjadi cemas, dia menunduk untuk menyembunyikan ekspresinya.
[Apa yang dia minta?]
Diiringi dengan huruf-huruf yang keluar dari tubuhnya, suara gemetar itu tersampaikan ke semua pendengar. Plotter melangkah maju tanpa rasa takut untuk menenangkannya.
{{... Semua generasi pertama telah dipanggil}}
Para Juri lain mendadak menghapus bentuk fisik mereka dan menjadi asap, seolah mereka takut pada kata 'dipanggil'.
Kim Dokja menggeretakkan giginya saat mendengar berita itu. Selain Plotter yang baru saja bergabung menjadi Juri, mereka semua sangat memahami apa artinya 'dipanggil'.
God Of Stories menunggu reaksi mereka selesai, lalu melanjutkan penjelasannya dengan media huruf yang mengambang di atas buku besar. Huruf-huruf itu membentuk suatu kata yang ingin diutarakannya tanpa harus mengeluarkan suara asli sejak menjadi God Of Stories.
{{Daftar vakum telah diumumkan ke semua generasi pertama, ada tiga yang tidak tercantum di dalamnya}}
Kim Dokja tahu siapa saja itu, justru itulah yang menyebabkan kecemasannya meningkat.
{{Ketiganya... akan mendapatkan ujian di Tower Of Nightmares...}}
Api di ruangan itu padam dan buku itu menutup, God Of Stories menyelesaikan tugasnya.
***
Laboratorium Pohon Ilusi, Kim Dokja sedang meramu sesuatu di tabung reaksi, dia sangat berkonsentrasi sampai tidak menyadari Plotter ada di belakangnya, mengamatinya.
Krak!
Clang!
Tiba-tiba, Kim Dokja menghancurkan tabung reaksi sehingga isinya keluar dan mengenai tangannya. Cairan korosif melelehkan tangan kanannya -
"Kim Dokja!"
Plotter sangat terkejut pada aksinya dan langsung menarik tangan yang sudah meleleh itu. Kim Dokja sama sekali tidak memunculkan ekspresi kesakitan.
"Hyung, aku selalu bisa mengganti tubuh fisik, kau tahu itu," ucap Kim Dokja sambil menarik tangannya.
Sayangnya, Plotter takkan tertipu olehnya lagi, apapun yang bisa melelehkan tubuh fisik seorang Juri adalah bagian dari obat pemusnah.
![](https://img.wattpad.com/cover/236710023-288-k247209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]
Fiksi PenggemarIni adalah fanfic dari karya aslinya, aku menulis ini untuk menemukan epilog yang kuinginkan sebagai pembaca karena epilog karya aslinya adalah open ending maka aku bisa melanjutkan epilognya. Untuk yang belum baca novelnya sampai tamat sebaiknya j...