Epilog 38 : tls123?

405 77 3
                                    

God Of Stories menikmati waktunya di dunia cerita yang penuh kebohongan, namun nyata. Seakan kondisi mentalnya dipaksa menjadi seperti anak kecil seusianya, dia harus tetap mempertahankan penalaran terhadap sesuatu yang tidak terduga. Dan sekarang dia mengalami hal tak terduga itu, salah satu keterampilan khususnya, yaitu penerjemah cerita hilang atau mungkin diambil.

Dan yang lebih buruk adalah keterampilan yang dia bangun yang dapat merevisi beberapa kalimat dari suatu cerita tidak tersedia lagi, berbeda dengan penerjemah cerita yang hilang tanpa bekas, keterampilan ini dia tahu masih ada, tetapi tak bisa digunakan.

"Sialan! Ada apa ini?!" Dia merengek sambil memegangi kepalanya dalam kamarnya yang remang-remang.

Beberapa jam sebelumnya, narasi dimulai lagi dengan bunyi pop dan dia mendadak pindah ke kamarnya, hal terakhir yang dia lihat sebelumnya adalah wajah serius Yoo Jonghyuk dengan alisnya yang bergerak-gerak seperti ulat menandakan dia akan berbuat sesuatu yang tak disangka.

Lalu sekarang, keterampilannya tiba-tiba diambil dan dimatikan oleh siapa yang tahu apa. Tidak mungkin itu pemilik Tower Of Nightmares karena dia tahu Plotter takkan melakukannya, siapa kalau begitu?

Syok akibat terenggutnya keterampilan yang dia miliki berlangsung lama sampai narasi berikutnya muncul. Lagi dan lagi, dia menjadi bagian dari pemeran panggung yang didasarkan pada skenario yang kebetulan tiba-tiba.

Meskipun, dia sudah menyelam ke dalam cerita ini berulang kali yang dia tak tahu berapa kali, pengalaman baru ditambah kejadian tak terduga mengaburkan penafsiran situasi yang selalu dia banggakan.

Mungkin Yoo Jonghyuk benar, ada sesuatu yang lain di dunia cerita ini yang perlu diurus daripada merubah endingnya yang menurutnya sia-sia. Merubahnya takkan berpengaruh pada apa yang terjadi saat ini, orang itu tidak akan kembali seperti yang dulu mereka kenali. Orang itu sendiri sudah menjelaskannya dalam waktu singkat, digabung dengan istilah-istilah yang sulit dipahami dan informasi yang mengejutkan tentang apa yang disebut 'musuh di balik layar'.

God Of Stories tersadar dari pikiran kacaunya ketika lantai kamarnya bergetar, gempa ringan melanda dan buku-buku di rak di samping meja belajarnya berjatuhan.

Dok! Dok! Dok!

Terdengar seperti seseorang mencoba mendobrak masuk flatnya, dia bangkit dengan cepat sembari memasang wajah kesal. Wajahnya semakin mengerut setelah mengetahui siapa pelakunya, si protagonis sialan.

Akan tetapi, bagaimana protagonis ini bisa menemukan tempat tinggalnya yang belum pernah diberitahukan padanya?

God Of Stories bertanya-tanya hal itu sebab dia dan Yoo Jonghyuk selalu bertemu di taman dan sama sekali tidak peduli bagaimana kehidupan masing-masing di dunia cerita ini dan di mana tempat yang ditinggali.

"Apa?!" bentaknya sambil menautkan alis, anak lelaki di depannya, tidak, si protagonis langsung memberitahu tanpa berbasa-basi. "Aku menemukannya." Dengan wajah serius yang sama sejak terakhir kali.

God Of Stories terperangah sesaat kemudian bertanya dengan ragu-ragu. "Apa yang kau temukan? 'Musuh di balik layar'?" Dia pesimis untuk pertanyaan terakhir, tetapi respon Yoo Jonghyuk berbeda dari yang dipikirkan.

Yoo Jonghyuk menganggukkan kepalanya sedikit sembari mengeluarkan sebuah benda dari sakunya, patung kecil eh? Mungkin itu mainan figur hero yang sering dimainkan anak lelaki, lalu apa hubungannya dengan si protagonis ini menemukan 'itu'?

"Kau juga memilikinya," ujarnya pelan seakan mengira ada orang lain di sekitar, yang jelas hanya mereka berdua di malam hari yang sedikit terang ini. God Of Stories menatap bolak-balik antara figur mainan di tangan protagonis dan wajah serius yang tidak menunjukkan ekspresi main-main. Akhirnya, dia menghela napas penerimaan bahwa otak cerdas si protagonis sedikit melenceng.

Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang