-Kim Dokja berpikir : apakah dia selama ini dipermainkan oleh dirinya yang lain?
Aku membentak. "Apa kau ingin berkelahi?"
Perpustakaan Abadi menjadi sunyi selama beberapa saat, ruangan gelap dan kosong tanpa buku ini menakutiku.
-Dirinya yang lain berkata : jika kau bisa melakukannya, aku yang lemah ini dengan senang hati menerima.
Ada apa dengannya? Aku bergidik untuk sesaat pada keanehan responnya. Sebenarnya bukan itu yang terpenting saat ini, cerita yang dia berikan padaku menimbulkan banyak pertanyaan, seperti bagaimana bisa seperti itu? Bukankah itu begitu tak bisa diterima dan dipahami?
Cerita itu di dunia yang jauh, tepatnya langit yang lain, bukan termasuk asuhan The First Nightmares. Dan di sana, aku hidup sebagai manusia sehingga aku tahu alasan Tower Of Nightmares memberiku nama 'Reader' dan kembaranku 'Kim Dokja', namun kami adalah satu. Itu semua karena pemilik Tower Of Nightmares adalah diriku yang lain yang menyeretku ke sini sambil menipuku.
Apa ini? Aku menipu kembaranku dan diriku yang lain menipuku? Seorang penipu ditipu? Itu bahkan tidak lucu untuk dijadikan lelucon. Tidak, tunggu. Diriku yang lain lah yang selama ini mencampur segala hal dan menyeretku ke sini untuk tujuannya.
Tetapi, kenapa?
Sejujurnya, aku bisa menebak alasannya dengan tepat, tapi itu terlalu sulit bagiku untuk menerima.
"Kau bilang kau ingin menyelamatkan seorang teman, apa itu bohong?" desisku.
-Aku tidak pernah mengatakan itu, kau salah paham. Kau lah yang ingin menyelamatkan seseorang bukan aku.
Sekarang dia mengelak untuk jujur, aku dapat merasakan perubahan suasana hatinya karena dia adalah diriku yang lain. Dia sedang gugup atau mungkin cemas? Itu aneh.
"Kau bilang temanmu akan menghilang jika aku tidak menuruti keinginanmu," desakku.
-Bagaimana, itu tidak ada dalam cerita yang kuberikan -
"Memang, aku hanya menebaknya, maksudku jika aku tidak pernah datang ke sini, sesuatu akan hilang, bukan? Katakanlah, bukan seseorang yang kau maksud tapi sesuatu."
Aku menembak dengan benar penafsiran dari cerita yang dia berikan. Ngomong-ngomong, karena sebagian dari keseluruhan cerita yang kumiliki sejak datang ke sini di awal dan terbangun sebagai generasi pertama ada di tangan kembaranku, aku tidak dapat menyimpulkan lebih lanjut apa 'sesuatu' yang dimaksud diriku yang lain?
-Kau menjengkelkan, oh aku tidak sengaja menyakiti teman-temanmu, ini kabar buruk.
Suara itu terdengar main-main.
Deg!
"Apa? Kau berjanji untuk -" sebelum sempat bertanya, dia menyela.
-Aku tahu, mereka takkan mati, tenang saja. Dan mungkin mereka mulai membencimu.
Aku sudah menduganya, tidak masalah untukku apakah mereka membenciku atau tidak, namun entah kenapa rasa pahit mulai muncul di mulutku.
-Bagian terakhir akan segera datang, jadi bersiaplah untuk pindah.
Aku berkedip bingung pada perintahnya, pindah? Dia tampaknya memahami kebingunganku dengan penjelasan singkat berikut.
-Ada batas untuk seberapa banyak yang bisa diketahui, ini batasku sekarang. Keinginanku membidik rahasia langit dan menguaknya telah gagal, jadi...... aku memutuskan untuk berhenti dan memberikanmu akhir yang bahagia tanpa diawasi oleh The First Nightmares.
![](https://img.wattpad.com/cover/236710023-288-k247209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]
FanfictionIni adalah fanfic dari karya aslinya, aku menulis ini untuk menemukan epilog yang kuinginkan sebagai pembaca karena epilog karya aslinya adalah open ending maka aku bisa melanjutkan epilognya. Untuk yang belum baca novelnya sampai tamat sebaiknya j...