Han Sooyoung yang kacau membawa partainya kembali ke tempat altar yang menuju ruang putih.
[Fabel 'Predictive Plagiarism' bernyanyi]
⸢Pohon Ilusi mereset ulang⸥
⸢Semua Juri selain Yang Hebat dan Monarch Jaehwan lahir kembali⸥
⸢Pemilik baru Tower of Nightmares tidak bisa ditemukan⸥
⸢Salah satu pecahan jiwa 'Time Controller' menjadi pengganti sementara⸥
Langkah Han Sooyoung terhenti karena fabel terakhir yang dinyanyikan, kelompoknya juga mendengarnya.
"Time Controller?" tanya Shin Yoosung ragu apakah dugaannya benar. Pikirannya masih belum pulih dari syok, jadi dia sulit menentukan petunjuk dari informasi.
Han Sooyoung memejamkan matanya, memeriksa rol memori otaknya, mencari-cari penjelasan yang mungkin dibagikan oleh God of Stories.
"Eh?"
Teriakan Jung Heewon menghancurkan konsentrasinya, Han Sooyoung berbalik dan menyadari ada yang salah.
"Sepertinya ada yang hilang dari partai kita," kata Jung Heewon sembari melirik wajah-wajah anggota partai.
Setelah pemeriksaan cermat, akhirnya mereka tahu siapa yang hilang. Tiga transenden yang telah mengikuti mereka semenjak datang ke Tower of Nighmares. Di sini, meskipun beberapa kemampuan dapat digunakan, itu terbatas, namun ada juga yang sebaliknya. Han Sooyoung menyipitkan matanya, situasi semakin tak terkendali.
"Kita pasti bisa menemukan mereka, jangan panik!" peringatnya.
Dia memimpin mereka ke tempat awal yang mereka tuju. Han Sooyoung merasa dia akan memperoleh sesuatu di sana.
Seharusnya begitu, namun langkah mereka terhenti karena mereka merasakan seseorang datang dari arah yang berlawanan.
Lee Gilyoung dan Shin Yoosung mengangkat senjata dan bersiap menyerang, Lee Hyunsung maju ke depan partai untuk melindungi, Jung Heewon berdiri di sisinya.
Mereka tidak ingin ceroboh pada saat seperti ini, walaupun perasaan mereka hancur, bukan berarti mereka tidak menghargai hidup yang bahkan telah berkali-kali diselamatkan.
Tak Tak Tak
Cahaya redup semakin membuat mereka gelisah, di tempat ini di mana ada beberapa hal yang tidak masuk akal atau tak terbayangkan, mereka tidak bisa tidak merasa takut saat bertemu seseorang yang tidak mereka kenal.
Han Sooyoung sempat mengira yang datang adalah Yoo Jonghyuk, tetapi itu salah. Ketika sosok itu berhenti pada jarak sepuluh meter dari mereka. Samar-samar terlihat mantel putih panjang yang sangat akrab.
Jantung mereka berdetak kencang. Shin Yoosung yang pertama memanggil, "Ahjussi?" Matanya berkaca-kaca, dipenuhi harapan bahwa mungkin ini sudah berakhir dan mereka akan baik-baik saja.
Mereka membencinya, tetapi juga mencintainya. Perasaan yang sangat rumit. Namun, saat wajah di balik selubung bayangan terungkap, mereka membeku.
Yang berdiri di sana jelas bukan Kim Dokja, mereka entah mengapa sangat yakin. Dia hanya memiliki wajah yang sama, sementara rambutnya berwarna perak dengan mata biru yang terang, ada simbol waktu di kedua matanya.
Aura, ekspresi, tindakan, dan cara dia menatap mereka merupakan keterasingan seolah dia tidak pernah mempunyai hubungan dengan mereka.
Han Sooyoung bertanya dengan ragu-ragu, "Siapa kau?" Pupil hitamnya bergetar, takut pada jawaban.
Pria itu tiba-tiba merubah ekspresi datarnya menjadi lembut dan perhatian, itu merupakan ciri yang akrab bagi mereka.
"Han Sooyoung, Shin Yoosung, Lee Gilyoung, Jung Heewon, Lee Hyunsung, Lee Jihye, Yoo Sangah...." Dia menyebut satu per satu seakan dia mencoba menghapal nama dan penampilan mereka dengan cermat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints [End]
FanfictionIni adalah fanfic dari karya aslinya, aku menulis ini untuk menemukan epilog yang kuinginkan sebagai pembaca karena epilog karya aslinya adalah open ending maka aku bisa melanjutkan epilognya. Untuk yang belum baca novelnya sampai tamat sebaiknya j...