Pagi Di Rumah Matthew
Danny memakai bandana polkadot di perjalanan menuju dapur. Walaupun libur, ia tetap menyiapkan sarapan untuk Matthew. Meskipun ia sama sekali tidak tahu kapan jadwal laki - laki itu pergi ke tempat kerjanya. Daniella menepuk pipinya keras. Kemudian mengaduh karena tepukannya terasa seperti tamparan.
"Good mornin" sapa Matthew lengkap dengan apron garis milik Danny.
Daniella tak menjawab, hanya mendekatkan diri ke meja makan. Menilik hidangan apa yang tersaji di sana. Semuanya perfect, tanpa tragedi gosong ataupun ketumpahan lada. Ia menatap Matthew, siulannya saat mencuci tangan membuat Danny tersenyum. Ada peristiwa spesial apa sehingga pemilik rumah membuat sarapan pagi?
"Sit down please" perintah Matt.
Danny menarik kursi, lalu duduk di dekat Matthew.
"What do you want princess?" Tanya Matt menatapnya.
"Roti pake selai blueberry. Hmm, sisain sosis, bacon sama telor mata sapinya ya mas. Takut masih laper" tunjuk Danny.
Matt mengangguk, ia mengambil roti gandum panggang dari salah satu piring. Mengolesinya dengan selai, tadinya hanya tipis tipis saja. Ternyata Danny lebih suka jika ekstrak blueberrynya sangat banyak. Jadi Matt menuruti apa kata Danny.
"Mari makan" kata Matt mengawali. Sebelum berhasil mengangkat garpunya. Danny mencengkram tangan kiri Matt.
"Doa dulu" kata Danny, Matt tersenyum. Tangan kirinya menggenggam tangan Danny. Mereka berdua memejamkan mata, mengucap syukur atas nikmat sarapan pagi ini. Setelah mengucap amin, barulah mereka makan.
"Ada apa sih mas?" Danny memegangi roti di tangan kanannya.
"Sogokan biar kamu bantuin aku hari ini. Libur toh?" Tanya Matt.
Danny mengangguk.
"Bantu apa?" Danny meneguk susu coklat setelah menghabiskan roti.
"Momong tuyul" sahut Matt membuat Daniella terkekeh. Kini ia fokus ke sosis panggang yang ada di hadapannya.
"Abis itu bagi hasil tapi ya mas" lanjut Danny.
***
Setelah mandi pagi,
Bel rumah Matthew berbunyi. Danny melihat sosok tak asing dari balik pintu. Kembaran Matthew versi perempuan dengan balita dalam buaiannya.
"Oh. Hei. Daniella right? Kok kamu di sini? Matt minta tolong sama kamu?" Miley mencari keberadaan Matthew.
"Jeh. Kemana aja sis. Dia penghuni kamar atas sejak dua taun lalu. Sekarang masuk taun ketiga ya Dan? Hello jagoan" Matt mengambil alih bocah laki - laki yang masih tertidur dari pelukan kakaknya.
"Ya ampun. Uda ngapain aja?" Miley menyenggol rusuk Danny.
"Kakak!!! Uda sana gih pegi" usir Matt.
"Iya iya, titip Prince ya. Bye ganteng, bye cantik" Miley memberi kecupan pada putra kecilnya, lalu Matthew. Terakhir Danny.
Daniella tersenyum, mungkin kurang lebih begitu rasanya jika mempunyai seorang kakak perempuan ya? atau ibu mungkin.
"Eh. Ini tuyulnya taroh mana?" Pertanyaan Matt membuat lamunan Danny buyar.
"Yang bener itu ini prince mau ditidurin di mana?" Kata Danny meralatnya.
Karena kamar Matt paling dekat, jadi mereka menidurkan Prince yang baru berumur 11 bulan di ranjang sang paman. Karena takut menggelinding ketika bangun nanti. Danny menempatkan bantal pada sekeliling Prince. Melihat bibir mungilnya yang bergerak gerak membuat Matt tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (Joo - Kyun)
FanfictionDanny, melanglang buana mencari pekerjaan di Australia berbekal Work and Holiday Visa. Suatu saat, ia berhasil mengikuti test perusahaan impiannya yaitu Arc ~ en ~ ciel Perfume Pty Ltd dan lolos. Tapi, ternyata perusahaan itu tak lagi memberikan off...