Zafrina melihat Danny menampakkan ekspresi aneh pada wajahnya. Jam pulang sudah lewat 15 menit lalu.
"You looks like a frog"
Daniella memutar kedua bola matanya. Sekarang tampak lebih menyeramkan.
"JESUS! STOP!"
Daniella tertawa, ia berhasil mengerjai bosnya.
Zafrina berdiri di samping Daniella, melihat note yang gadis itu buat pada ipad.
"Nggak ada perkembangan?" Tanya Zafrina.
Danny menggeleng.
"Nggak ada bridge notes yang pas. Andaikan nyatu, cuma berhasil sampe salah dua dari notes lain. Nggak berhasil diffuse ketiganya. Uda ganti ganti trus, dari vanilla, jasmin, rose. Banyak banget! Kebanyakan dari bridge notes bisa nyatu dengan baik sama citrus atau floral. Begitu ke woody, apalagi ini kan modified essential oil. Nggak cuma sekedar woody biasa gitu kan ya mah. Eh ma'am. Jadi ambyar, nggak taulah aku pusing"
Zafrina menahan tawa mendengar penjelasan Daniella yang panjang lebar.
Smartphone asistennya berdering.
"Hi mas, oh. Uda di depan. Okey" Daniella segera membereskan meja kerjanya. Zafrina menjauh, ia tak suka melihat orang grabak grubuk.
Danny berteriak pelan saat tak sengaja menjatuhkan stapler.
Zafrina membelalakkan kedua mata saat Danny mengambil barangnya di lantai.
"Aduh. Hih. Madam, aku pulang dulu ya" Danny merapikan rambut dan mengembalikan letak liontin kembali ke dalam kemejanya.
Zafrina seperti biasa, menggunakan gerakan shoo shoo agar Danny segera pergi.
Danny ber high five dengan Alaric ketika mereka bertemu di depan ruangan.
***
"Hello" sapa Danny pada Matthew, mereka bertukar kecupan sekejap dan melanjutkan perjalanan.
Mereka sengaja makan malam di luar. Danny mengusulkan sebuah restoran Korea pada Matthew.
"Mas. Kangen Prince" kata Danny menggembungkan kedua pipi.
"Weekend ini Kak Miley ke rumah buat nitipin Prince kok. Tenang" Matthew mengusap tepi bibir Danny yang belepotan noda jjajangmyeon.
Danny bertepuk tangan, melanjutkan acara makannya.
"Kenapa mas? Makanannya nggak enak?"
Danny merasa Matthew lebih diam dari biasanya.
"Enak kok sayang. Kamu ini, overthinking sukanya"
Matthew menyuapi bibimbapnya pada Daniella. Sebenarnya Matt masih memikirkan langkah apa yang harus ia ambil guna menyelamatkan Miley.
***
Sesampainya di rumah, Daniella menghenyakkan tubuhnya ke sofa. Melakukan beberapa gerakan cepat dan melepaskan pakaian dalam bagian atasnya. Matt tertawa melihat Danny menarik benda itu keluar lewat kerah kemejanya. Ia bernafas lega, seolah baru saja terlepas dari sebuah ikatan kencang. Eh, tapi memang begitu sih rasanya.
Danny segera mengambil tasnya, bersiap pergi ke kamar.
Wrekkk!
"Yahhhhh. Huhuhuhu. Rok mahalll"
Jeritan Danny sukses membuat Matt keluar dari kamarnya.
"Kenapa?" Tanya Matthew.
Danny menjulurkan kaki kanannya ke depan, lalu menyamping. Terlihat sisi kanan roknya robek melewati paha. Saat berdiri tadi, bawahannya tersangkut sudut meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (Joo - Kyun)
FanfictionDanny, melanglang buana mencari pekerjaan di Australia berbekal Work and Holiday Visa. Suatu saat, ia berhasil mengikuti test perusahaan impiannya yaitu Arc ~ en ~ ciel Perfume Pty Ltd dan lolos. Tapi, ternyata perusahaan itu tak lagi memberikan off...