Danny keluar dari toilet, bergegas menarik travel bagnya menuju pintu exit bandara. Baru saja ingin menelphon seseorang, Danny menemukan mobil dengan plat yang ia tunggu. Danny tersenyum, mengetuk jendela samping kiri.
"Rausah ngguya nggyu ndhes. Cepet mlebu"
= Nggak usah ketawa ketiwi lo. Cepet masukMendengar omelan kawannya, membuat Danny tergelak. Ia segera masuk ke dalam mobil.
***
"Bulekkkk" Sapa Danny heboh saat memasuki pekarangan rumah Ren. Wanita yang di panggil bulek juga berteriak, melemparkan selang air yang ia gunakan untuk menyiram tanaman.
"Nduuuuuuk" jeritnya, kini mereka berdua berpelukan.
Ren menggeleng melihat tingkah ibunya dan Danny.
"Ojisan" sapa Danny begitu melihat ayah Ren, membungkukkan badannya 90 derajat.
"Welcome to your hiding place, daughter of James" Jun memberi pelukan pada Danny sebelum masuk bersama putrinya.
"Ahhhhh" Danny melontarkan tubuhnya ke tempat tidur Ren.
Ren tertawa, ia ikut berbaring di samping Daniella. Bahkan sekarang memeluknya seperti koala.
"Jadi barista sama tukang parfum enak ya? Nggak usah mikir kayak Profiler?" Tanya Ren mendongak pada Daniella.
"Ndasmu! Emang lo kira jadi barista nggak perlu belajar mesin espresso, alat giling, jenis kopi sama takerannya? Btw, gue bukan tukang parfum. Tapi, gue Parfum Chemist. Enak aja lo samain sama abang - abang yang nawarin ini parfumnya mau di oplos alkohol berapa persen neng. Botolnya mau yang semprot apa yang di oles? Lo kira fresh care kalik ah" omel Danny panjang lebar, membuat Ren tertawa.
Ayah Danny adalah mak comblang orang tua Ren. Sri (ibu Ren), adik kelas James sewaktu kuliah S1 di Jogja. Sedangkan Jun (ayah Ren), teman seangkatan James saat melanjutkan gelar master di Amerika. Saat itu tengah musim panas dan James mengajak Jun untuk menghabiskan waktu liburan di Jakarta. Kebetulan Sri juga baru di pindah tugaskan ke salah satu rumah sakit yang tak jauh dari rumah James. Alhasil, takdir menautkan kedua sahabatnya.
Waktu itu Jun dan Sri sempat tinggal beberapa tahun di Indonesia. Maka dari itu Ren dan Danny saling mengenal satu sama lain. Mereka sempat lost contact bertahun - tahun.
Tapi, kasus pembunuhan salah satu anggota parlemen US di Bali mempertemukan mereka kembali dengan status yang berbeda. Ren Matsumoto adalah detektif termahal karena selalu bisa menyelesaikan masalah - masalah rumit yang tidak bisa di tangani oleh kepolisian. Sedangkan Daniella berstatus Profiler yang di rekrut oleh CIA.
Lantas kenapa Danny meninggalkan pekerjaannya dan berbelok jauh sekali? Ia hanya memanfaatkan status dan koneksinya untuk mencari sang ibu. Setelah dapat, ia mulai mengatur strategi baru.
"Eh. Mama lo bisa motong rambut kan ya?" Tanya Danny mengakhiri nostalgianya.
"Napa? Mau minta di botakkin?"
"Kalo ngomong suka sekata - kata, nggak pernah makan bangku sekolah ya?" Danny menyentil dahi Ren sehingga mereka kini harus bermain kejar - kejaran.
***
Danny mengedip pada Ren ketika akan mengangkat panggilan video dari Matthew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (Joo - Kyun)
FanfictionDanny, melanglang buana mencari pekerjaan di Australia berbekal Work and Holiday Visa. Suatu saat, ia berhasil mengikuti test perusahaan impiannya yaitu Arc ~ en ~ ciel Perfume Pty Ltd dan lolos. Tapi, ternyata perusahaan itu tak lagi memberikan off...