Danny pagi itu tengah sibuk mengompres kedua matanya menggunakan kantong teh dan sendok yang ia dinginkan dalam freezer lemari es saat handphonenya berdering berkali – kali. Bukannya ini nomor handphone resort?
"Good morning"
"Pagi mbok, ini ada pesen dari bapak Lucas katanya dia stress minta mbok buat cepet dateng"
"Hah? Oh, oke. Satu jam lagi saya kesana"
Danny menilik keadaan indera penglihatannya di cermin, sudah lebik baik. Dengan sedikit bantuan dari make up, wajahnya akan terlihat normal.
***
Danny memakai dress floral berwarna pink senada dengan coat yang ia pakai. Ia sempat cemberut, karena gerimis ia harus melindungi diri menggunakan hand bagnya. Di lihatnya Lucas dengan stelan yang sangat rapi tengah sibuk mondar – mandir di lobby, wajah pria itu tampak kesal. Terus menempelkan layer smartphone pada telinganya. Danny yakin sekali, Lucas baru saja mengumpat. Dengan sabar Danny menunggu. Menyapa balik beberapa karyawan yang lewat.
(Referensi outfit Danny)
"Danny" panggil Lucas.
"What's wrong bro? What can I do for you?" Tanya Danny kemudian.
"MCnya mendadak sakit, barusan managernya telphon. Hadeh, trus pembicara seminarnya belom sampe, pesawatnya delay. Mana dua – duanya barengan lagi. Setengah jam lagi acara mulai, pesertanya juga uda pada dateng. Arrrgh" Lucas menjambak rambut licinnya, gemas.
(Lucas pagi ini)
"Aduh, jangan di gituin dong sayang. Rambut lo jadi berantakan lagi. Kasi gue susunan acaranya, gue bisa bantu jadi pembawa acara. Mungkin sebagai tanda perminta maafan kalo pembicaranya telat. Lebih baik lo beliin peserta kopi, gue bilangin ke bagian resto. Lo tinggal bayar tagihannya aja. Gimana?" Danny mengusap lengan tangan Lucas.
"Wah, boleh juga tuh. Kebetulan tema seminarnya juga kopi. Yaudah gitu aja Dan, nanti gue bayar" kata Lucas masih berusaha menenangkan diri.
Danny berkata pada Lucas jika ia akan segera menyusul ke ruang seminar setelah berkoordinasi dengan pihak restoran mengenai pesanan kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (Joo - Kyun)
FanfictionDanny, melanglang buana mencari pekerjaan di Australia berbekal Work and Holiday Visa. Suatu saat, ia berhasil mengikuti test perusahaan impiannya yaitu Arc ~ en ~ ciel Perfume Pty Ltd dan lolos. Tapi, ternyata perusahaan itu tak lagi memberikan off...