Bosku Galak!

155 32 13
                                    

Keesokan harinya, Danny kira ia akan kembali ke restoran italia kemarin ketika Alaric memintanya membelikan sarapan bagi Zafrina. Nyatanya tidak, kali ini ia harus pergi ke restoran india. Bosnya sedang ingin makan roti cane dengan kari ayam. Untungnya Danny sudah persiapan. Ia membawa serta sepeda lipat elektrik serta sepatu olahraga. Matt juga membekalinya helm pesepeda. Safety first!

Mengantongi alamat yang Alaric beri. Danny segera menstater sepedanya.

Baba Khan

"Good mornin" sapa Daniella sesampainya di restoran.

Seorang wanita paruh baya menangkupkan kedua tangan di depan dada. Di lihat dari tampilannya yang memakai sari modern serta sindur di rambutnya. Menandakan jika ia sudah menikah. Ia membalas sapaan Danny dengan logat india yang kental.

"Kya aap meri madad kar saktey hain?"
= Bisakah anda membantu saya?

"Nice try" balasnya mengetahui jika bahasa india yang sudah ia latih sedari tadi tampak kaku.

"I learn from google translate. Hehe. I want to take my order maam" balas Danny masih memakai helm.

"Paket roti cane kari ayam dan Haldi Doodh. Benar?" Tanya wanita itu menata pesanan dalam paper bag. Danny mengangguk, menyerahkan sejumlah uang.

Sembari menunggu kembalian, Danny fokus ke tv led yang sengaja di pasang pada sudut ruangan. Ia terkekeh begitu melihat tayangan video klip dari salah satu film favoritnya waktu remaja dulu. Kabhi Kushi Kabhi Gham, tepat saat scene Shah Rukh Khan berlari menemui sang ibu. Tanpa sadar Danny ikut mendendangkan lagu.

"Kamu tahu lagunya?" Tanyanya membuat Danny segera berbalik.

"Sebelum F4 dan Oppa Korea. Shah Rukh Khan itu favoritku. Dia bahkan nggak tua - tua. I wish i have a husband like him" Danny mengambil paper bagnya.

"Wait" perintah perempuan itu.

Danny terdiam bingung, kemudian tiba - tiba saja si pemilik restoran bernama Priya Khan itu menyuapinya dengan manisan. Katanya agar hari ini Daniella mendapatkan kebahagiaan. Danny mengucapkan terima kasih dengan mulut penuh. Ia bertemu orang baik hari ini.

***

Sesampainya di kantor, Danny melepas helmnya dan nyaris membuat Alaric tak mengedip. Daniella tampak cantik saat merapikan rambutnya. Gadis itu mengambil cermin dari dalam tasnya. Memastikan tampilannya oke. Sesaat kemudian sepatu olahraganya sudah berganti dengan wedges.

Ia memasuki ruangan Zafrina, menyiapkan sarapan di atas nampan. Memastikan mejanya rapi, lengkap dengan surat kabar terbaru. Bunganya juga sudah di ganti oleh Alaric. Alunan musik instrumental jazz juga sudah on. Menilik jam dinding, lima menit lagi akan terdengar langkah kaki si pemilik ruangan.

Daniella menghempaskan pantatnya ke bangku. Menekan tombol on pada diffuser berbentuk bambu. Sejenak menikmati aroma mint dan lavender memenuhi sekitarnya. Alaric tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah kata.

"Capek?" Tanyanya memecah keheningan.

Danny memutar bangku agar bisa menatap Alaric.

"Belum. I am okay Al, don't worry" ucap Danny seolah dapat membaca pikiran rekannya.

Alaric mengangguk, Danny segera berdiri. Mengucap selamat pagi bersamaan dengan Al. Membantu Zafrina melepaskan mantel bulu. Memegangi kacamata hitam dan meraih tasnya. Alaric membawa serta ipadnya sebelum masuk ke ruangan bersama Zafrina.

"You using diffuser?"

Suara menusuk itu membuat Danny menegakkan punggungnya.

"Yes. You don't like it ma'am? I'll get rid of it as soon as possible" Danny selesai merapikan mantel pada tempatnya.

Friends Special Edition (Joo - Kyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang