Bukan hal mudah bagi Vega untuk memahami jalan pikiran Archer, lelakinya kini berubah. Vega jadi takut jika suatu saat Archer akan meninggalkannya.
Acara ulang tahun Maura di rumahnya masih berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan sedikitpun. Dari kamarnya ia bisa melihat ke arah taman rumahnya yang dipenuhi oleh tamu undangan. Vega juga melihat Maura yang tampaj dekat dengan Archer, bahkan Archer tidak menolak saat Maura bergelayut di lengan lelaki itu. Archer nya kini sudah berubah, Vega jadi takut.
Vega mengganti pakaiannya menggunakan dress selutut berwarna putih. ia mengenakan itu agar pakaiannya sejajar dengan milik Archer. Vega akan turun ke bawah walaupun nantinya sudah pasti seluruh keluarganya akan memarahinya.
"Archer!" panggil Vega membuat Archer menoleh dan tersenyum tipis ke arah Vega.
Maura yang melihat itu menjadi geram. Ia akhirnya pergi menjauh dan menghampiri teman-temannya.
"Katanya gak mau turun," ujar Archer sambil mengacak rambut Vega pelan.
"Kok kamu jadi deket sama kak Maura, sih?" tanya Vega sambil mengerucutkan bibirnya.
"Yaudah maaf, tadi aku cuma kasih dia kado. Aku juga gak respon dia kok."
"Bohong," batin Vega.
Vega hanya mengangguk, ia tidak mau membuat Archer marah. Ia juga tidak mau hubungannya dengan Archer retak hanya karena Maura. Vega membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan. Archer yang melihat itu hanya terdiam menatap Vega, sampai kapan ia harus berbohong kepada gadis itu?
*****
Acara sudah selesai sekitar sepuluh menit yang lalu. Untungnya semua berjalan dengan lancar, sehingga ia tidak akan kena marah nantinya. Tapi saat Vega hendak merebahkan dirinya di atas kasur, ia dikejutkan dengan Maura yang tengah menatapnya bengis. Vega tahu, kakaknya kini sedang marah padanya tapi Vega mengabaikan hal itu dan malah menarik selimutnya hingga ke dagu.
Maura menyingkap selimut Vega dan langsung menampar pipi gadis itu dengan kencang hingga membuat pipi Vega terasa perih dan panas.
Vega yang terkejut hanya bisa memegang pipinya yang nyeri dan menatap Maura datar. Vega berdiri dan menepuk pipinya.
"Lagi, Kak," ujar Vega terkesan menantang.
Plakk.
Maura kembali menampar pipi Vega dengan sangat kencang hingga membuat jemari gadis itu tercetak jelas di pipi kiri Vega.
"Lagi, Kak! Kalau perlu bunuh aku sekarang juga, aku capek Kak," lirih Vega lalu bersimpuh di hadapan Maura yang tengah menatapnya dengan sorot tajam, bisa disimpulkan dari tatapan Maura bahwa gadis ini sangat membenci adiknya.
"Gue udah bilang ke lo, jauhin Archer!" ujar Maura.
"Archer pacar aku Kak." Vega berani menjawab karena ini berhubungan dengan Archer. Vega akan melakukan apapun jika semuanya bersangkutan dengan Archer karena hanya Archer yang mengerti perasaannya saat keluarganya memilih untuk mengacuhkan dirinya.
Maura mencekik leher Vega dengan kuat hingga membuat gadis itu kesulitan bernafas. Vega pasrah karena tubuhnya yang sudah lemas, ia berdo'a dalam hati agar ia mati di tangan kakaknya daripada harus bunuh diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/228364586-288-k318332.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M LONELY (REVISI)
Teen FictionIni adalah kisah Vega Aurora. Namanya indah namun tak seindah kehidupannya. Vega tidak pernah dianggap, ia selalu terbuang. Vega ingin bahagia, tapi mereka tidak pernah peduli. Salahkah ia berharap keluarganya berubah? Mungkin itu hanya semu, nyatan...