40. Aku, Kamu, dan Hujan💔

15.8K 1.1K 52
                                    

-Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu.- pupus.

Note: Aku saranin baca part ini sambil dengerin lagu judulnya pupus yang dicover sama Hanin Dhiya.





Kedua matanya terpaksa harus dibuka karena sinar matahari yang tak terlalu menyilaukan karena pagi ini cuaca mendung. Vega ingat kejadian semalam, dan tunggu! Tetapi semalaman ia tidak mengenakan hoodie, lantas miliki siapa ini? Seperti  tidak asing dengan hoodie itu Vega lantas mencium baunya, seratus persen Vega yakin jika ini miliki Archer.

Dengan celingukan ia menoleh kanan kiri tetapi tidak mendapati lelaki itu di sekitar sini. Tak terasa kedua sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman. Archer masih menyimpan perasaan untuknya? Apa benar?

Vega menggenggam hoodie milik Archer lalu memeluk benda itu. Parfum lelaki itu masih melekat di hoodienya dan Vega hafal akan bau itu. Matanya berkaca-kaca saat ia sadar akan satu hal, hubungannya dengan Archer yang seperti digantung. Hanya Vega yang merasa digantung karena pada kenyataannya Archer sudah tidak lagi menunjukkan kepeduliannya secara langsung. Vega menunduk dan air matanya luruh begitu saja. Gadis itu mengelus pelan batu nisan bertuliskan nama lengkap Riyan.

"Ayah, ternyata Archer masih peduli sama Vega," lirihnya sembari tersenyum sendu.

Dari kejauhan lebih tepatnya di balik pohon besar yang rindang Archer tersenyum tipis melihat Vega yang menggenggam hoodienya dengan erat, seakan-akan gadis itu tak ingin melepaskannya.

Sebelum pergi Archer kembali melihat Vega. "Gue pengecut karena gak berani temuin lo langsung. Maaf, Ve. Gue cuman gak mau bikin kita sakit hati, udah cukup dan lebih baik gue yang pergi."

Lalu Archer meninggalkan pemakaman dengan langkah lesu, sebenarnya ia tidak tega meninggalkan Vega sendirian di sini. Tapi apa daya, ego menyuruhnya untuk menjauhi gadis itu. Lagi pula semua ini ia lakukan agar tidak ada pihak yang sakit hatinya, walau tanpa sadar keputusannya adalah hal yang malah menimbulkan sakit hati.

Vega mengucek matanya memastikan jika seseorang yang jauh di hadapannya adalah Archer. Vega beranjak, meneriakkan nama lelaki itu dan ia berlari ke arahnya.

Sebenarnya Archer mendengar teriakan Vega tetapi ia malah langsung berlari meninggalkan gadis itu. Archer masuk ke dalam mobilnya lalu menoleh ke belakang, mendapati Vega yang tengah mengetuk kaca mobilnya. Archer diam, lelaki itu berusaha tenang walau di dalam lubuk hatinya ia sangat ingin memeluk gadis itu.

"Ar, keluar. Aku mau bicara," ucap Vega sembari terus mengetuk kaca mobil milik Archer.

Archer diam, enggan menoleh tetapi malah menyalakan mesin mobilnya. Hal itu membuat Vega semakin mengeraskan ketukannnya, Vega berteriak memanggil nama Archer walau lelaki itu tidak peduli.

"Plisss ini yang terakhir aku janji gak bakal ganggu kamu lagi!"

"Archer!!" Vega berlari mengejar mobil Archer yang sudah melaju, Vega terus meneriakkan nama lelaki itu. Sementara Archer, lelaki itu sadar. Tidak seharusnya ia bersikap seperti itu kepada Vega, entah mengapa setetes kristal bening meluncur bebas dari mata kiri Archer. Hatinya sakit saat melihat Vega yang seperti itu.

"ARCHERR! AKU TAU KAMU MASIH SAYANG SAMA AKU!" teriak Vega samar-samar di dengar Archer.

Refleks Archer menginjak remnya mendadak. Lelaki itu melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil dengan mata memerah. Archer berlari menghampiri Vega, ia tidak sanggup terus-terusan seperti ini tetapi menurutnya ini adalah jalan yang paling baik karena, jika Vega terus bersamanya maka ia takut akan semakin menyakiti gadis itu mengingat ia yang sering mengecewakan Vega.

I'M LONELY (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang