27. Be Strong💔

13.2K 1K 28
                                    

Jangan lupa komen ya:)

Setetes air mata meluncur bebas di pipi kiri Vega, di bawah guyuran air hujan ia menangis. Hal yang membuatnya seperti ini adalah Maura, kakaknya itu kembali berulah dengan cara mengadu kepada orang tuanya. Memang ia sudah kebal dengan perlakuan mereka, tapi apa pantas mereka melakukan hal seperti itu lagi dan lagi. Vega sudah mati rasa, kalaupun ia ingin memberontak malah akan membahayakan nantinya.

Vega berjalan dengan pandangan yang kosong, ia tidak mempedulikan seragamnya yang sudah basah kuyup oleh air hujan. Hujan adalah saksi, bahwa Vega adalah gadis yang kuat.

Sebenarnya tadi Abim sempat menawarkannya untuk pulang bersama tetapi Vega menolak, ia tidak mau Abim mengetahui semuanya. Apalagi sekarang ini, sudah dipastikan sampai rumah nanti Vega akan kembali dihukum. Luka yang kemarin belum sembuh tapi ditambah lagi, Vega hanya bisa pasrah akan hal itu. Jangan tanyakan Archer di mana karena sudah jelas Maura yang mengancam Archer agar tidak pulang bersama Vega. Tadi pagi Vega sempat tersentuh atas perbuatan Archer yang melindunginya dari tamparan yang Maura ingin berikan pada Archer.

Archer bersikap seperti itu saja sudah membuat Vega lega, karena jujur Vega takut jika suatu saat nanti Archer akan pergi menjauh darinya lagi.

Tiga puluh menit lamanya Vega berjalan, gadis itu akhirnya sampai di rumah besar bercat putih. Vega langsung masuk tanpa mempedulikan hujan yang semakin deras di luar sana.

Baru selangkah, tapi Vega disuguhkan dengan pandangan sepi di rumahnya. Ke mana semua orang? Vega bisa bernafas lega, setidaknya ia tidak menerima hukuman saat ini.

Perutnya yang terasa lapar membuat kedua kakinya refleks berjalan ke arah ruang makan. Hanya ada beberapa lauk sisa tadi pagi, tapi mengapa tidak dihabiskan? Apa mereka menyisakan ini untuknya? Vega tersenyum, setidaknya mereka masih memiliki rasa peduli padanya walau ia meragukan hal itu.

"Non Vega sudah pulang?" Vega menoleh kepada Bi Inah sembari tersenyum, ia menyambut tangan hangat Bi Inah untuk mencium punggung tangan wanita itu. Vega sangat menghormati asisten rumah tangga di rumahnya terutama Bi Inah.

"Bunda, Ayah, Kak Maura sama Kak Helga ke mana Bi?" tanya Vega sembari memakan makanannya.

"Mereka di undang acara makan malam di rumah den Archer, Non. Berangkat sekarang karena Non Maura mau ke salon dulu," jawab Bi Inah jujur.

Mendengar jawaban itu membuat wajah Vega pias seketika. Apa yang ingin Bunda nya lakukan, Vega takut jika Archer akan bertunangan dengan Maura.

"Non Vega kenapa gak ganti baju dulu? Nanti masuk angin loh," peringat Bi Inah, membuat Vega tersenyum sendu. Apa Bundanya pernah mengkhawatirkan keadaan dirinya? Tentu saja jawabannya tidak, mana mau dia repot-repot memikirkannya.

"Enggak kenapa-kenapa Bi, abis ini Vega langsung mandi terus tidur. Vega capek, Bi," ucapnya mendapat anggukan singkat dari Bi Inah.

"Saya buatin teh hangat ya Non?"

"Gak usah Bi, Vega gak mau ngerepotin," tolak Vega dengan lembut.

Bi Inah sangat salut dengan sifat Vega yang hormat kepada orang yang lebih tua, berbeda dengan Maura yang tidak ada sopan santunnya sama sekali. Bi Inah juga merasa kasihan kepada Vega, gadis itu selalu diperlakukan tidak adil oleh keluarganya. Bi Inah tidak bisa angkat suara karena ia takut dipecat, mencari pekerjaan sangat sulit ditambah lagi suaminya yang sudah sakit-sakitan di kampung membuatnya ragu untuk melaporkan kekerasan yang dialami Vega.

I'M LONELY (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang