prolog

490 60 27
                                    

Hi, selamat datang di ARALVI salam hangat dan juga salam kasih penuh suka cita dari author nya.

Selamat membaca dan semoga suka.

Kepergian orang yang menjadi panutan dan cinta pertama baginya, membuat dirinya berubah! Apakah itu memang cinta pertamanya? Bukankah cinta pertama adalah seorang ayah? Jawabannya iya namun Ini adalah ARALVI semua yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin disini.

Entah takdir mempermainkan alur hidupnya, bertahun-tahun lamanya menunggu sampai membawanya pada takdir yang selalu ia harapkan.

Hingga sebuah rasa yang dulu ada kini kembali menggerogoti dirinya, kesulitan yang telah dirasakan selama penantian panjang membuat dirinya tegas akan pendirian dan kukuh akan keteguhan, dan bagian dirinya yang lain terasa dingin tak tersentuh tak ada yang bisa dan layak untuk menyentuh tempat tersebut.

Namun yang diharapkan pun malah berpaling dari yang diidamkan, akan kan semuanya berakhir sia-sia?

Inilah kisahnya, kisah bagaimana ditinggalkan nya gadis belia berusia dini oleh seorang sahabat, kakak, dan panutan dirinya sekaligus cinta pertama nya, yang menjadi rahasia tersendiri baginya. Mengubah dirinya! Meninggalkan bekas yang mampu membuat orang disekitarnya juga dapat  merasakan sekelabat rasa sakit yang dideritanya.

Serta sebuah permasalahan dimasalalu yang tak terselesaikan yang menimbulkan kesalahpahaman, dan disinilah semuanya akan di selesaikan.

Akankah perjuangan untuk menunggunya akan membuahkan hasil? Akankan penantian panjangnya akan sia-sia? Akankah takdir bisa menuntun mereka untuk bisa mempersatukan mereka kembali?

Inilah kisah dan derita penantian dan kesalahpahaman masalalu yang akan diselesaikan.

Inilah ARALVI.

*Kutipan awalan author.
~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Apa gue harus selalu mengalah....

Apakah gue harus selalu mengalah dengan perbuatan mereka yang begitu manis di depan gue dan seketika berubah 360° di belakang gue.

Gue ragu dengan hidup gue ini, yang selalu mendengar kan perkataan orang. padahal di hati udah gue toreskan motivasi diri dengan seksama mencoba mengapresiasi kan dalam kehidupan sehari-hari

"Jangankan dengarkan perkataan orang lain,karna ini hidup elo bukan hidup mereka,jangan biarkan mereka mengaturlo tapi biarkan hati, otak dan logika lo yang mengatur diri Lo sendiri but it your self!"

Begitu mantap motivasi diri gue. tapi semua itu tidak bisa tertanam di diri ini, ingin rasanya gue menghilang sebentar dari dunia ini tapi mustahil.

Cerita gue seperti di sinetron-sinetron aja ya kan, tapi ambil sisi baiknya ya.
Gue gini untuk menghibur diri sendiri (dan juga menghibur para readers semua) karna gua kehilangan sosok orang yang menemani gue, yaa walaupun ngeselin eehh, bukan kehilangan lebih tepatnya pergi untuk sementara, untuk memperdalam ilmu nya,(bukan ilmu hitam atau ilmu apa ya,,ini itu menuntut ilmu) ya siapa lagi yang gue maksud selain Abang gue.

Semenjak dia pergi gue ga punya temen gitu. padahal nih ya, kalo udah Deket kek tom & jeri
Kalo udah ketemu pasti ga akan jauh jauh daripada mempeributkan hal yang unfaedah

Sekian kutipan dari author nya mari masuk dalam alurnya.

*Cuplikan adegan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

di vila di kediaman Alvi berada,"Itu bocah pergi kemana sih" risau nya, secara sadar dan tak sadar ia menghawatirkan gadisnya. Ya gadisnya semenjak kejadian tadi ia mengklaim bahwa Ara adalah gadisnya.

Tak lama terdengar suara deru motor dari bawah, kalian pasti heran kan kamarnya kedap suara kok bisa kedengeran? Ya iyalah orang nungguin pujaan hati di balkon.

"Lah bawa siapa tuh, rame banget? Mau tawuran dia?" tanya nya pada diri sendiri.

Rame banget? Padahal cuma lima orang loh dan enam orang termasuk Ara, dibilang rame tapi ia juga sih. Kalo sedikit itu kan kurang dari satu kalo banyak lebih dari satu nah ambil dari konsep ini kali ya?

"Samperin jangan? Samperin? Jangan? Ahh bodo amat mending jangan samperin" putusnya.

Hingga suara pintu terbuka mengalihkan atensinya,

"Loh kok Lo belum tidur?" Itu adalah pertanyaan Dari Ara.

"Dari mana lo?" Bukan nya menjawab tapi ia malah nanya balik. Pusing dah Ama babang posesif yang lagi kasmaran.

"Bukannya jawab malah nanya balik" gerutu Ara.

"Jawab atau gue bilangin bunda" ancamnya.

"Lo ga asik Al, Maen aduan sama bunda, ga asik Lo" ujarnya lalu melangkah ingin pergi dari kamar tamu ini.

Alvi yang tak mau jika pertanyaan nya terjawab pun menarik tangan Ara, dan entah kenapa karpet yang dipijaki Ara terasa licin hingga tubuhnya tertarik kebelakang dan hampir saja badan nya limbung ke lantai.

Untung untung ada Alvi yang dengan sigap meraih pinggang gadisnya, dan terjadilah acara tatap-tatapan ala-ala India di kamar tamu tersebut.

Hingga suara melengking Adrian merusak suasana, "WOILAH ARA NGAPAIN LO BERDUA" pekiknya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"GUE ARA! SAHABAT YANG LO JANJIKAN KEPULANGAN LO AL! APA LO PERCAYA?"

"LO JANGAN MENGADA-ADA RA! LO EMANG ARA, TAPI BUKAN ARA GUE!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"See you al, gue harap kita ga akan pernah bertemu Al, dan gue berharap lo ga akan pernah nemuin Ara Al"

"pergi Ra, pergi sejauh mungkin hingga gue benar-benar ga akan nemuin Lo dan mungkin itu bisa membuat gue sedikit lega"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"mau bagaimana pun Lo nanti, Ara yang udah berjuang untuk nungguin Lo selama sembilan tahun lamanya udah hilang al, Lo ga akan bisa nemuin Ara itu lagi, dan Lo juga ga akan bisa nemuin Ara yang sekarang"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Bolehkah gue minta Lo kembali Ra? Gue nyesel"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekian dulu ya,

Relax and enjoy!

Mungkin prolog nya ga sebagus yang kalian kira tapi aku akan berusaha dengan sekuat tenaga dan segenap jiwa untuk membuat cerita sebagus mungkin

Dimulai
20 September 2020

ARALVI [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang