13.
Ketika aku tiba di Istana Kekaisaran, fajar sudah lebih dulu terbit di ufuk timur.
'baiklah, aku sudah berdiam terlalu lama didalam cermin sialan...'
Sudah waktunya untuk berpikir jernih ketika aku melihat fajar samar terpantul dari jendela lorong istana.
Tiba-tiba, aku tersadar, dan Putra Mahkota sudah menyeretku masuk ke kamarnya, lelah dengan seluruh masalah yang aku buat.
Istana Pangeran saat fajar masih sangat sepi.
Tetapi Callisto melemparkan ku seperti barang ke dalam kamar nya seolah-olah seseorang akan mengejar ku jika aku tidak segera disembunyikan, ia lalu berjalan ke arah pintu dan menguncinya.
"Yang Mulia."
"Ulurkan tanganmu. "
Dia, yang berjalan langsung ke arahku, berkata tiba-tiba. Ekspresinya masih belum terlalu bagus.
Bahkan jika aku tidak bertanya tentang keadaannya, jelas dia telah mencari ku sepanjang malam.
Ketika aku melihatnya dari tempat yang terang, rambutnya terlihat sangat berantakan sehingga aku bisa melihat sebagian rambutnya yang tertutup oleh debu dan matanya jelas terlihat lelah.
Hanya dengan melihatnya, aku bisa melihat betapa putus asa Calisto dalam mencariku.
Hati ku sangat terpukul.
'Itulah mengapa aku memilih dibawa seperti ini tanpa memberontak.... '
Tentu saja, tanpa ragu-ragu, tidak ada waktu untukku memberontak pada sikap kasarnya, sementara aku berpikir aku tiba-tiba dikejutkan oleh ucapannya.
"Apa yang kamu lakukan, kamu tidak akan mengulurkan tanganmu, dan kamu memilih untuk diikat seperti anjing liar?"
Begitu aku berdiri diam tanpa bergerak, dia mendesak ku untuk segera mengulurkan tangannya.
'aku tidak yakin apakah aku sedang berbicara dengan mu...'
Bagaimanapun juga, aku akan membiarkan dia melepaskan ikatan ini. Aku ingin cepat mandi dan tidur setelah semua ini berakhir.
Callisto langsung menghafal mantra sihir Dan membuka segel dari alat ajaib yang mengikat pergelangan tangan ku dengan kuat.
Aku tidak terlalu memikirkan untuk marah karena ikatan ini mengingat tubuh ku yang sangat lelah.
Dia bergumam sambil menatapku, melepaskan tali yang diikat menjadi satu.
"Aku lelah, tapi aku ingin pergi ke kamarku. "
"Jangan beri tahu aku apa-apa."
Dia berhenti bergerak karena kata-kataku, dan dia dengan cepat mulai melepaskan tali itu.
"Karena kamu sekarang adalah seorang pendosa ."
"Kenapa aku?"
"Kenapa aku....?"
Alis Callisto bergerak dengan keras sambil menirukan kata-kata ku, seolah pertanyaanku Telah menyinggung perasaannya.
Akhirnya, dia melepaskan semua tali dan segera menyebutkan satu persatu kesalahanku seperti kotoran.
"Kau akan segera naik tahta permaisuri. Karena aku melupakan situasi mu, kau malah bertindak sesuai keinginan mu, dan membuat semua orang panik. Kau Bersalah karena telah menyebabkan kekesal pada diriku saat ini. jadi berhati-hatilah dan bayar dosa-dosa mu."
"Aku berkata aku tidak akan menikahi Yang Mulia, jadi aku tidak bersalah."
"Hentikan omong kosong itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lily Means Death[✓]
Random[ Just a Projects ] HUSH! Jauh-jauh sana! Jangan hiraukan keberadaan ku!