"....Marquis."
Penelope balas menatapnya dengan pandangan sedikit bingung pada kata-kata aneh yang datang tiba-tiba. Vinter dengan tenang menghadapinya dan membuka mulutnya.
"Bahkan ketika kamu tidak menangis, kamu selalu memiliki wajah sedih."
"...."
"Jadi, sejak pertama kali aku melihatnya, bahkan ketika aku curiga nona mungkin berhubungan dengan Leila, aku tidak tega melihatmu."
Sorot mata menyedihkan muncul di wajah kurusnya.
"Tapi.... sekarang kamu tidak terlihat seperti itu lagi."
Mata Penelope membelalak pada kata-katanya sebelum dia bertanya balik,
"Sekarang.... bagaimana ekspresi wajahku?"
"Nona terlihat lebih lega."
Vinter menjawab tanpa ragu.
Apakah sudah jelas?
Dalam hati Penelope terkejut. Mungkin menyadari bagaimana perasaannya saat ini, Vinter tertawa getir.
"Saat aku terjebak di sini, ada banyak hal telah berubah."
"...."
Kalau dipikir-pikir, Penelope lupa bahwa Vinter telah dikurung di tempat ini sendirian selama ini karena Yvonne.
Dia benar.
Begitu banyak yang telah berubah. Berbeda dengan Penelope, yang maju sedikit demi sedikit, Vinter dihentikan saat itu juga.
"Aku tahu aku harus selamanya menyesal dan berterima kasih kepada Lady karena telah membunuh Leila dan membebaskan jiwa nona Yvonne yang asli. Ngomong-ngomong...."
"...."
"Yang terpenting, pasti sulit bagimu untuk datang ke sini untuk menyelamatkanku dari tempat ini."
"...."
"Aku senang dan sangat bahagia untuk itu."
Ada rasa sakit yang tidak dapat dimengerti yang lewat dari tatapan mata birunya saat dia mengatakannya.
"Jika aku mengatakan bahwa aku ingin waktu ini bertahan selamanya, mungkin, nona akan mengira itu menggelikan."
Baru kemudian Penelope menyadari bahwa pria didepannya masih memendam perasaan padanya. Bahkan setelah permainan berakhir, tidak nyata baginya untuk mengetahui bahwa salah satu target permainan masih menyukainya.
'...Sekarang ini benar-benar nyata.'
Dengan pemahaman yang datang terlambat, Penelope menyadari bahwa tindakan itu cukup menyakitkan bagi Vinter.
Selama ini Dia selalu terlalu sibuk mengurus dirinya sendiri setiap saat, jadi dia tidak terlalu memikirkan apa yang telah dia alami. Dan Vinter diseret ke sini tanpa kehendaknya. Sekarang ini saatnya baginya untuk mematahkan perasaan cinta yang tersisa padanya dan melanjutkan hidup dengan baik.
"Marquis. "
Penelope berhasil membuka mulutnya.
"Itu, aku suka Putra Mahkota."
"...."
"Lebih dari yang kupikirkan. Bahkan aku cukup menyerah dan mencoba melarikan diri bersamanya dari Leila."
"...."
"....Maaf, aku tidak bisa memberitahumu sebelumnya."
Mata Vinter gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lily Means Death[✓]
De Todo[ Just a Projects ] HUSH! Jauh-jauh sana! Jangan hiraukan keberadaan ku!