Terimakasih atas bantuannya
kak! xialena•°•°•°•°•°•
Chapter 202
Dengan tongkat cermin yang sudah berada di tanganku, Putra Mahkota dan aku melarikan diri dari kuil kuno yang terkesan suram dan angker, atau yang mereka sebut dengan makam Leila kuno.
"Yala bula artino!"
Kami berpindah dari gurun yang suram dengan melafalkan beberapa mantra gila dari peta ajaib, dan pindah ke dekat pantai dari tepi pulau.
"Bagaimana caranya kita bisa keluar dari pulau ini?"
Melihat laut yang tak berujung, sepertinya aku sedikit kewalahan.
Aku sangat fokus untuk datang ke pulau ini sehingga aku sendiri tidak memikirkan persiapan untuk keluar dari pulau sepanjang waktu.
"Yah, aku tidak keberatan jika tinggal di sini bersamamu."
Tidak seperti aku yang khawatir, Putra Mahkota kembali berbicara omong kosong dengan tatapan kosong.
Senyum menghilang dari wajah main-mainnya.
-Jadi ... Bisakah kau tetap berada di sini daripada kembali?
Apa yang dia katakan tadi saat kami berada di kuburan Leila muncul di benak ku.
Suasana Hati ku menjadi buruk. Aku sendiri tahu apa yang dia inginkan dan aku tahu apa yang dia katakan.
".....Tolong, hentikan omong kosong itu."
Daripada kehilangan ekspresiku,
Aku berjuang dengan tatapan cemberut. Putra Mahkota memiringkan kepalanya oleh kata-kataku."Mengapa ini bisa kau anggap omong kosong?"
"Lihat sekeliling. Bagaimana kita bisa tinggal di sini kalau tidak ada apa-apa di sini?"
"Jangan khawatir. Aku tidak akan membiarkanmu mati kelaparan jika berada bersama ku. Aku pandai berburu. Kamu suka ikan?"
"Tidak!"
Aku berteriak padanya, muak dengan kata-katanya.
Aku mendengar suara dia tertawa dan angin yang bertiup dengan kencang.
Pada saat itu, aku merasa sangat lega. Aku balas menatapnya, menyembunyikan perasaan campur adukku.
".....Kau bisa pergi dulu, Yang Mulia.
"Hmm?"
"Kamu tahu bagaimana cara dipanggil ke istana dalam keadaan darurat. Mengapa kamu tidak pergi ke sana dulu dan kembali untuk menjemputku."
Itu hanya akan bekerja pada seseorang dengan darah keluarga Kekaisaran, jadi aku tidak bisa pergi bersamanya.
Mengingat Putra Mahkota yang menghilang sendirian sebelum bekerja saat terakhir kalinya di pulau soleil, aku berpikir untuk mengambil langkah pertama.
Putra Mahkota, yang memiliki ekspresi bingung di wajahnya, menjawab dengan raut wajah 'apa maksudmu?'.
"Aku tidak bisa pergi."
"Mengapa?"
"Sudah kubilang ada penghalang sihir yang kuat di pulau ini dan aku sendiri tidak pernah berhasil menyusup.
Mantra pemanggil hanya bisa dilakukan dengan menerobos penghalang. ""Ah."
Ketika aku mengingat fakta itu, aku membuat suara bodoh sejenak.
Mataku mulai gemetar mendengar kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lily Means Death[✓]
Rastgele[ Just a Projects ] HUSH! Jauh-jauh sana! Jangan hiraukan keberadaan ku!