109|273|42|2

338 47 16
                                    

Segera setelah kata-kata sang duke selesai, ingatan yang lama terlupakan muncul di benak ku seolah-olah baru saja terjadi kemarin.

- "Jika kau suka, mengapa kau tidak mengatakan agar kau dapat memintanya dan meletakkan nya di vas?"

- "Tidak, tidak apa-apa. Ini cara terindah untuk melihat dahan bermekaran."

Baru kemudian aku ingat nama bunga itu.

'....Mawar Ellenwork.'

Duke mengisi upacara kedewasaan ku dengan mawar aprikot, mengingat bahwa aku telah mengatakan bunga itu indah tanpa benar-benar menyadarinya.

Aku menatapnya dengan mata heran, dan melihat-lihat kembali.

"Duke ... masih ingat itu?"

"Satu-satunya yang kuingat adalah bunga ini."

"....."

"Sebagai seorang ayah, aku bahkan tidak tahu apa yang kamu suka..."

Ketika aku tiba di rumah Duke, aku memanggilnya 'Duke' dan menarik garis untuk menjauh dari keluarga ini.

Meski begitu, dia menyebut dirinya 'ayah' dan bergumam dengan wajah pahit.

'Aku tidak suka bunga itu.'

Aku tidak berani mengatakan itu di depannya.

Saat aku menatap kosong padanya, aku nyaris tidak menjawab.

"... Aku tidak tahu kamu mengirimkannya. Maafkan aku."

"Tidak masalah siapa yang mengirimnya. Aku hanya berharap kamu senang melihat mereka."

Segera menghapus wajah pahit itu, dia tersenyum.

"Makanannya akan segera dingin. Ayo makan."

Makanan, yang telah disediakan dan tidak dihiraukan selama beberapa saat, dilanjutkan dengan panggilan ringan sang duke.

Saat aku berpura-pura makan makanan setelahnya, aku terus mengendusnya.

Wajah keriputnya tiba-tiba terasa sangat aneh.

Aku merasa aneh.

Aku selalu berpikir bahwa dia akan melindungi Eckart dengan cara yang bermartabat dan mulia.

"Bagaimana kabar sang duke saat ini?"

Saat aku mengingat kembali penampilannya sebelumnya, ingatan itu meluas ke makan siang di taman.

–"Tapi ... Jika bisa, tolong jangan tinggalkan kadipaten."

Pada saat itu, aku pikir aku tidak akan pernah kembali ke sini sendirian lagi jika aku membunuh Leila.

Itu sama lima tahun lalu, ketika aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal pada mereka.

- "aku juga membutuhkan waktu dan kesempatan untuk memaafkan semua orang yang ada di sini, Ayah."

- "Aku tidak bisa memaafkanmu."

Aku pikir aku tidak akan pernah memaafkan keluarga Duke Ekcart.

Penelope, dan luka yang aku terima disini terlalu besar untuk dimaafkan.

Tapi sekarang, lima tahun tahun sudah berlalu....

'Apakah aku masih membenci orang-orang di sini?'

Sebenarnya, aku sendiri tidak yakin.

Melihat Duke yang sudah berambut abu-abu, masih memperlakukanku sama seperti lima tahun lalu, hatiku berdebar untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.

White Lily Means Death[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang